"Saya lihat tidak ada kesalahan fatal perusahaan. Perusahaan sudah maksimal," kata Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum di Batam, Jumat.
Dirinya bersama Dinas Tenaga Kerja sudah meninjau penerapan protokol kesehatan di pabrik-pabrik, dan ia menilai semua berjalan baik.
Bahkan, pekerja tidak hanya mengenakan masker, melainkan juga penutup kepala.
Baca juga: Sebanyak 98 positif dan 37 orang sembuh dari COVID-19 di Batam
Baca juga: 186 pekerja manufaktur di Batam positif COVID-19
Namun, ia mengakui, penularan di lingkungan pabrik relatif lebih rawan, meskipun protokol kesehatan telah diterapkan secara ketat.
Ia mengatakan ada mata rantai pekerjaan yang mengharuskan jarak antar pekerja lebih dekat dari dua meter.
"Dan potensi paling besar, ketika mereka makan. Saat istirahat makan, karena jam kerja padat, mereka makan di kantin. Mungkin itu proses penyebaran, karena saat makan, buka masker," kata dia.
Kemudian, ketika antre pulang kerja dan mengisi absensi. Ia memperkirakan, antrean mencapai lebih dari 100 orang, sehingga jaga jarak sulit diterapkan.
"Mereka pulang serentak. Ketika pulang ramai, ada kerumunan," kata dia.
Lalu potensi penularan saat pekerja kembali ke tempat tinggal. Apalagi banyak yang tinggal di asrama (dormitory), yang satu kamar bisa diisi hingga delapan orang pekerja.
Ia menekankan, banyaknya penularan di kawasan industri bukan salah perusahaan dan pekerja, namun memang kondisinya rawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan 186 orang pekerja PT PCI di Kota Batam Kepulauan Riau dinyatakan positif COVID-19.
Perusahaan itu melakukan pengecekan kesehatan menggunakan tes cepat COVID-19 terhadap 2.310 pekerjanya, dan 356 orang di antaranya diketahui reaktif lalu menjalani tes usap PCR.
Hasilnya 186 orang positif COVID-19 dan 155 orang negatif. Sedang 15 lainnya masih menunggu hasil.*
Baca juga: Tambahan 78 positif dan 18 orang sembuh COVID-19 di Batam
Baca juga: Batam alami penambahan 27 positif dan 10 orang sembuh dari COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020