Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri saat dihubungi dari Padang, Jumat, mengatakan berdasarkan pantauan BMKG Padang Panjang, terdapat 17 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumbar sejak sepekan terakhir.
Ia menyebutkan dari 17 kali kejadian gempa bumi yang tercatat oleh BMKG stasiun geofisika Padang Panjang tersebut terdapat enam kali gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat, berpusat di Kepulauan Mentawai.
Gempa terjadi pada Ahad (18/10) dengan kekuatan 5.1 magnitudo, Senin (19/10) dengan dua kali getaran yakni pada 07.31 WIB berkekuatan 5.8 magnitudo dan 07.47 WIB berkekuatan 5.7 magnitudo yang ikut dirasakan di daerah Padang, Painan, Mentawai, Mukomuko, Kota Bengkulu, Kepahiang, dan Bengkulu Utara.
Baca juga: Segmen Sianok di Sumbar berpotensi gempa kuat yang perlu diwaspadai
Baca juga: Gempa bumi tektonik magnitudo 4,5 guncang Padang Panjang
"Selanjutnya, gempa tersebut kembali terjadi pada Selasa (20/10) dengan kekuatan 4.5 magnitudo yang dirasakan di daerah Pulau Siberut," kata dia.
Kembali terjadi pada Rabu (21/10) pukul 14.35 WIB dengan kekuatan 5.2 magnitudo yang dirasakan di daerah Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Kemudian pada pukul 19.17 WIB dengan kekuatan 4.8 magnitudo yang dirasakan di Pulau Pagai Selatan.
"Dari kejadian gempa tersebut tidak berdampak terhadap kerusakan bangunan yang ditimbulkan akibat gempa dan tidak berpotensi tsunami," kata dia.
Lebih lanjut ia menyebutkan selain di Sumbar, juga terdapat 10 kali kejadian gempa bumi di daerah sekitarnya yakni sembilan kali di Bengkulu dan satu kali di wilayah Jambi. Sehingga total kejadian gempa bumi selama sepekan terakhir yakni sebanyak 27 kali.
"Dari 27 kejadian gempa bumi yang tercatat di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya, merupakan gempa bumi dengan magnitudo M>5 sebanyak 7 kejadian, 3 < M > 5 SR sebanyak 15 kejadian, > 3 SR sebanyak 4 kejadian," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan kejadian gempa bumi yang tercatat tersebut merupakan gempa bumi dangkal.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya mengenai informasi tentang kejadian gempa.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," kata dia.*
Baca juga: BMKG siap pasang 14 alat informasi gempa dan tsunami di Sumbar
Baca juga: BMKG: Terdapat delapan kali kejadian gempa di Sumbar dan sekitarnya
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020