"Waspadai kemungkinan klaster baru COVID-19 akibat libur panjang," katanya menanggapi adanya libur panjang selama lima hari dari 28 Oktober-1 November 2020 di Tanjung Selor, Sabtu.
Sebelumnya, pada Kamis (22/10/20) digelar Rakor Nasional dan Daerah Antisipasi Penyebaran COVID-19.
Baca juga: Tambah 14 orang, positif COVID-19 di Tarakan-Kaltara naik 314 kasus
Rakor melalui video conference dipimpin Menko Bidang Polhukam Machfud MD didampingi Menteri Dalam Negeri H. M. Tito Karnavian dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Teguh menyebutkan sesuai hasil Rakor agar seluruh pemerintah daerah, termasuk Kaltara harus mengantisipasi klaster baru akibat penyebaran COVID-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020. Salah satunya, dengan melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengantisipasi arus mudik selama libur panjang.
"Ada beberapa titik kerawanan yang patut menjadi perhatian, karena menjadi titik penyebaran, yakni moda transportasi dan tempat rekreasi," ujarnya.
Teguh juga meminta seluruh pimpinan daerah dan masyarakat di Kaltara untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, melaksanakan protokol kesehatan dengan menjauhi kerumunan, memakai masker, menjaga jarak, dan mengukur tangan pakai sabun.
Kepada kepala daerah agar memastikan kesiapan pelayanan kesehatan selama libur panjang. "Perlunya melibatkan TNI/Polri mengedukasi masyarakat di tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan dan moda transportasi umum," ucapnya.
Arahan lainnya, adalah memperbanyak pos pengawasan patuh protokol kesehatan di lokasi rawan penyebaran corona (moda transportasi, tempat rekreasi atau hiburan). Harus menjaga kewaspadaan dan tidak lengah selama liburan sebagai antisipasi peningkatan kasus setelah libur panjang.
Baca juga: Teguh: Pilkada harus adu gagasan, bukan adu kerumunan
Baca juga: Bertambah enam orang, positif COVID-19 Kaltara naik 595 kasus
Baca juga: Cagub Kaltara Zainal perlihatkan salam metal usai pengundian nomor
Polri diminta meningkatkan patroli lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan jalur mudik atau balik dan memberikan rasa aman selama libur panjang. "Masyarakat juga perlu mengantisipasi ancaman La Nina, hindari daerah bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Kesiapsiagaan BPBD dan perangkatnya, termasuk antisipasi jika terjadi bencana, seperti pendirian dapur umum," tutur Teguh.
Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020