Koordinator Subsektor Film Kemenparekraf RI Budi Sarjono mengapresiasi karya para pelajar Kalbar dalam perhelatan Festival Film Pelajar Khatulistiwa (FFPK) yang digelar Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Kalbar.Filmnya sudah bagus untuk tingkat pelajar, ini membuktikan pelajar di Kalbar memang kreatif
“Filmnya sudah bagus untuk tingkat pelajar dan ini membuktikan bahwa pelajar di Kalbar memang benar-benar kreatif. Even FFPK ini juga bagus," ujar Budi Sarjono di Pontianak, Minggu.
Menurut Budi, tema yang dibawakan yaitu new normal juga relevan dengan upaya pemerintah mensosialisasikan protokol kesehatan. Selain itu, walaupun baru tahun pertama diadakan, tetapi sudah mampu mengumpulkan banyak karya berkualitas. "Daerah lain patut mencontoh Kalbar,” katanya.
Baca juga: Film pendek karya pelajar Cilacap dan Kebumen ditayangkan di Viu
Sementara itu Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari mengaku takjub setelah menonton beberapa film karya peserta.
“Saya belum sempat nonton semua, tetapi dari beberapa film yang sudah kami lihat kami takjub. Ternyata para pemuda Kalbar, apalagi masih pelajar mampu membuat film sebagus itu. Saya berharap mereka terus mengembangkan bakatnya. Perbanyak referensi, wawasan dan tingkatkan kemampuan lagi,” kata dia.
Sekitar seratusan pelajar dari SMA dan SMP se-Kalimantan Barat memenuhi Gedung Pontianak Convention Centre, dari pagi hingga malam, mereka setia untuk menyaksikan workshop produksi film dan pengumuman FFPK 2020. Workshop sendiri diisi oleh para sineas andal seperti Akil Wasa, Kelik Brastyanto, Pradono dan nama-nama lainnya. Nama-nama itu juga adalah juri dalam festival film terbesar Kalbar yang diinisiasi.
Baca juga: Kemendikbud rilis finalis film pelajar
Sementara pada malam penganugerahan diumumkan para pemenang setiap kategori, baik di tingkat SMA maupun SMA. Di tingkat SMA, pada kategori penyutradaraan jatuh kepada MAN 1 Pontianak.
Sementara untuk kategori skenario terbaik dimenangkan SMAN 4 Pontianak. Adapun pemeran terbaik diraih SMAN 1 Sekadau Hilir dan sinematografi terbaik SMAN 1 Teluk Batang.
Nama terakhir ini juga meraih juara utama atau film terbaik di tingkat SMA. Disediakan pula penghargaan film favorit berdasarkan like media sosial yang dimenangkan SMAN 1 Bengkayang.
Sementara di tingkat SMP juara tiap kategori silih berganti diraih SMPN 1 Bengkayang, SMPN 3 Singkawang dan SMPN 3 Pontianak. Namun juara utama didapat oleh SMPN 1 Bengkayang.
Baca juga: Kemendikbud : GKFP 2019 tunjukkan semangat kebhinekaan yang tinggi
Malam penganugerahan juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari mewakili Gubernur Kalbar, Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie pimpinan media massa, dan tokoh-tokoh lainnya. Total ada 28 karya film yang lolos tahap kurasi.
Ketua panitia yang juga Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Kalbar, Zulfydar Zaidar Mochtar mengatakan, soal kepesertaan, dia sendiri cukup puas. Dia berharap ajang ini bisa menjadi pemicu berkembangnya industri kreatif di sektor perfilman berbasis digital di Kalbar.
Baca juga: "Dragon Dance" film karya pelajar SMP di Kudus nominator GKPF 2018
“Pasalnya, kendati baru pertama kali diadakan, terlebih di tengah pandemi, jumlah pesertnya bisa mencapai 40an tim. Hal ini membuat kami optimis untuk melanjutkan gelaran FPPK 2021 yang lebih besar dan meriah,” ujarnya.
Sebelumnya, panitia sendiri telah melakukan roadshow ke berbagai kota untuk mensosialisasikan even ini. Sementara itu Wali Kota Pontianak Edi Kamtono juga memfasilitasi dengan menyediakan PCC untuk lokasi hari puncak dan studio mini untuk proses penjurian, serta tropi bergilir.
Dalam kompetisi ini para peserta mengusung tema new normal. Di antaranya edukasi protokol kesehatan dan lain sebagainya. Namun penyisipan potensi pariwisata, budaya dan pendidikan akan menjadi perhatian juri. Bagi para pemenang selain mendapatkan uang pembinaan dan tropi.
Baca juga: Pelajar SMK-Wikrama Bogor wakili Indonesia di Festival Film Jepang
Pewarta: Dedi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020