"Jadi butuh pelayanan yang maksimal diberikan kepada para wisatawan supaya mereka merasa aman, nyaman, dan betah selama berlibur ke NTB," kata Kobul di Mataram, Senin.
Baca juga: MotoGP Mandalika diharapkan lebih baik dari MotoGP Thailand
Hal itu diungkapkan Kobul karena melihat potensi kunjungan wisatawan yang cukup tinggi, yang diprediksi kunjungan mencapai 150 ribu wisatawan.
Belum lagi melihat rencana kapal pesiar yang akan bersandar di Pulau Lombok dan beragam aktivitas wisatawan selama berlibur, khususnya di KEK Mandalika. Intensitas kunjungan wisatawan itu menjadi tolok ukur pengamanannya.
"Jadi potensi gangguan keamanan dalam kegiatan wisatawan di situ harus diantisipasi," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPR minta ajang MotoGP buat UMKM NTB berkembang
Karena itu, kata Kobul, pihaknya dikatakan sudah membahas soal pengamanan laut dengan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Basarnas, dan stakeholder lainnya.
Begitu juga dengan upaya meningkatkan pengawasan di KEK Mandalika yang lokasinya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Pengawasannya harus didukung dengan armada laut yang mumpuni.
Untuk mencapai hal tersebut, Kobul mengatakan bahwa Polda NTB telah berkoordinasi dengan Mabes Polri dengan mengajukan penambahan armada laut.
"Seperti kapal pemburu cepat, jetski, dan lainnya, itu yang kita ajukan dan sekarang masih menunggu," ujarnya.
Baca juga: Menko PMK: MotoGP Mandalika kenalkan pariwisata NTB kepada dunia
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020