• Beranda
  • Berita
  • Tidak hanya Indonesia, pelajar asing belum diizinkan masuk kelas

Tidak hanya Indonesia, pelajar asing belum diizinkan masuk kelas

27 Oktober 2020 17:20 WIB
Tidak hanya Indonesia, pelajar asing belum diizinkan masuk kelas
Suasana di kampus Wuhan University School of International Education, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Senin (26/10/2020). ANTARA/HO-Atdikbud/mii.
Semua pelajar asing yang berada di China masih belum diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan tatap muka di dalam kelas selama masa pandemi.

"Jadi bukan hanya Indonesia. Semua pelajar internasional di China masih belum boleh mengikuti perkuliahan tatap muka," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, Selasa.

Dimulainya kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas, lanjut dia, hanya untuk warga setempat.

"Pelajar Indonesia yang di sini masih mengikuti kelas daring seperti halnya pelajar kita yang ada di Indonesia," ujarnya.

Kebijakan tersebut, jelas dia, semata-mata untuk melindungi para pelajar asing di China dari paparan COVID-19.

"Walau begitu, ada juga pelajar kita yang diizinkan masuk kelas bersama pelajar China. Meskipun tidak banyak karena secara kebetulan kelas mereka bersamaan dengan pelajar lokal," katanya.

Pemerintah China juga belum mengeluarkan kebijakan apa pun untuk para pelajar asing yang hendak kembali.

"Pihak kampus di sini sudah mempersiapkan diri menerima mahasiswa asing, termasuk pelajar kita. Namun masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah China," kata Yaya.

Oleh sebab itu, dia mengimbau para pelajar Indonesia yang masih berada di Tanah Air untuk terus mengikuti kegiatan perkuliahan daring yang digelar kampus mereka di China.

"Sabar saja dulu dan terus ikuti kegiatan perkuliahan daring sambil menunggu pengumuman lebih lanjut dari pemerintah China," ujarnya.

Indonesia dan China telah menandatangani kesepakatan Travel Corridor selama masa pandemi ini, namun terbatas pada kepentingan mendesak, seperti kedinasan, bisnis, pekerjaan, bertemu keluarga, dan kegiatan menyangkut misi kemanusiaan.

Kesepakatan yang dicapai Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi pada Agustus itu tidak mencakup kunjungan wisata dan kegiatan studi.

Jumlah pelajar Indonesia yang masih bertahan di China diperkirakan tersisa 5.000 orang dari total keseluruhan sekitar 15.000 orang. 

Baca juga: China dapat 18 kasus impor baru, penerbangan dari Indonesia aman

Baca juga: KBRI Beijing tunda keberangkatan penerima Dharmasiswa

Baca juga: China janji prioritaskan vaksin corona untuk ASEAN


 

Geliat pariwisata perdesaan China di kaki Pegunungan Qilian

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020