Hal itu terungkap dalam pertemuan The 7th Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security (Pertemuan MCM RI-Australia Ke-7) yang dilakukan secara daring, Selasa.
Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas beberapa isu seputar keamanan regional, repatriasi Foreign Terrorist Fighter, kerja sama Keamanan Maritim dan konter Terorisme.
"Berkembangnya ancaman terorisme dan lainnya, dapat kita atasi hanya dengan Kerjasama yang kuat dan berkesinambungan, melalui berbagai program dan rencana aksi penegakan hukum, tindakan pencegahan, deradikalisasi, konter terorisme, penghentian jalur pendanaan dan penggunaaan teknologi siber oleh jaringan teroris, obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, dan juga penanggulangan pandemi Covid-19," kata Mahfud.
Dalam pertemuan tersebut, Menko didampingi oleh Duta besar Indonesia untuk Australia, Kristiarto Legowo, dan Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Hasto Atmojo Suroyo.
Acara dihadiri juga oleh Sekretaris Menko Polhukam, staf ahli dan para deputi Menko Polhukam, perwakilan dari Kemenlu, Kemnkumham, TNI Angkatan Laut, Densus 88 Anti Teror, Badan Intelijen Negara, BNPT, PPATK, Bakamla.
Menko juga memaparkan, kerja sama bilateral, regional, dan multilateral adalah sebuah keniscayaan.
"Saya yakin tidak ada negara di dunia ini yang mampu mengatasi situasi seperti saat ini sendiri-sendiri," kata Mahfud.
Pada acara tersebut juga diselenggarakan penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama kedua negara tentang pembangunan kapasitas dan peningkatan perlindungan dan asistensi saksi dan korban. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Ketua LPSK dan Menteri Dalam Negeri Australia.
Mendagri Australia Peter Dutton mengatakan, hubungan Indonesia dan Australia sangat signifikan dan mitra di bidang keamanan dan maritim.
"Kolaborasi ini adalah capaian yang besar. Bagi kami, Indonesia merupakan rekan yang penting di kawasan dan punya level percaya yang sama," ujar Peter.
Dalam acara ini Menteri Dalam Negeri Australia dan Menko Polhukam saling menyampaikan apresiasi positif atas kerja sama yang baik selama ini.
"Saya yakin, hubungan bilateral Indonesia-Australia semakin kokoh berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, saling percaya dan saling menguntungkan," kata Mahfud menambahkan.
Baca juga: Delapan tahun program kemitraan Australia-Indonesia dukung RPJMN
Baca juga: Indonesia-Australia teken kesepakatan kembangkan energi terbarukan
Baca juga: Indonesia ajak negara mitra ASEAN jaga stabilitas, perdamaian kawasan
Baca juga: Indonesia-Australia dorong kerja sama kesehatan via lembaga penelitian
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020