Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menegaskan, Pancasila mempersatukan bangsa karena merupakan konsensus nasional yang dapat diterima semua paham, golongan dan kelompok masyarakat.... tantangan terberat bagi upaya penguatan Pancasila sebagai ideologi negara, adalah menghadirkan Pancasila dalam setiap denyut nadi, tarikan napas, gerak langkah serta perilaku kehidupan masyarakat...
"Pancasila adalah dasar negara yang mempersatukan bangsa sekaligus bintang penuntun yang dinamis yang mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya. Dalam posisinya seperti itu, Pancasila merupakan sumber jati diri bangsa, kepribadian, etika dan moralitas bangsa," ujar dia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Hal itu dia sampaikan berkaitan dengan beberapa hasil survei mengenai persepsi publik terhadap Pancasila yang dinilainya terasa getir dan prihatin. Di antaranya survei CSIS yang mencatat sekitar 10 persen generasi milenial setuju mengganti Pancasila.
Baca juga: MPR: Demoralisasi dan melemahnya toleransi jadi tantangan kebangsaan
Selanjutnya survei Komunitas Pancasila Muda yang dilakukan pada akhir Mei 2020 yang melibatkan responden kaum muda dari 34 provinsi, tercatat hanya 61 persen responden yang merasa yakin dan setuju bahwa nilai-nilai Pancasila sangat penting dan relevan dengan kehidupan mereka.
Sementara 19,5 persen bersikap netral, dan 19,5 persen lainnya menganggap Pancasila hanya sekedar nama yang tidak dipahami maknanya.
"Sebelumnya, survei LSI pada 2018 juga mencatat bahwa dalam kurun waktu 13 tahun, masyarakat yang pro terhadap Pancasila telah mengalami penurunan dari 85,2 persen pada 2005, menjadi 75,3 persen pada 2018," kata dia.
Baca juga: Bambang Soesatyo ajak santri jaga persatuan dan kesatuan NKRI
Menurut dia, hasil survei itu mengisyaratkan merawat nilai-nilai kearifan Pancasila adalah kebutuhan yang mendesak.
Sementara merawat kearifan Pancasila tidak cukup dengan menghafal dan memahami setiap rumusan sila-silanya saja, tetapi juga diterima dan dihayati, dipraktikan sebagai kebiasaan serta dijadikan sifat yang menetap atau watak setiap rakyat Indonesia.
"Hal paling fundamental dalam merawat kearifan Pancasila, sekaligus tantangan terberat bagi upaya penguatan Pancasila sebagai ideologi negara, adalah menghadirkan Pancasila dalam setiap denyut nadi, tarikan napas, gerak langkah serta perilaku kehidupan masyarakat," kata dia.
Baca juga: Ketua MPR minta generasi muda teladani perjuangan pendahulunya
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020