• Beranda
  • Berita
  • Survei: Elektabilitas Ganjar tempel ketat Prabowo, Kamil-Anies melorot

Survei: Elektabilitas Ganjar tempel ketat Prabowo, Kamil-Anies melorot

28 Oktober 2020 15:16 WIB
Survei: Elektabilitas Ganjar tempel ketat Prabowo, Kamil-Anies melorot
Hasil survei yang dilakukan Y-Publica terkait elektabilitas capres. (ANTARA/HO-Y-Publica)
Hasil survei terbaru yang dilakukan Y-Publica menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih unggul, tetapi makin didekati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan selisih tipis.
 
Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu, mengatakan, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang semula melesat kini kembali melorot, sedangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengalami penurunan.
 
"Prabowo masih menjadi calon presiden unggulan, tetapi makin ditempel ketat Ganjar, sementara Kang Emil dan Anies melorot elektabilitasnya dalam tiga bulan terakhir," kata Rudi.

Baca juga: Ganjar pilih urus mudik libur panjang daripada hasil survei
 
Pada bulan Maret 2020, Prabowo jauh memimpin dengan raihan 23,7 persen, tetapi bergerak turun menjadi 17,3 persen pada bulan Juli, dan sekarang tinggal 16,5 persen.
 
Sedangkan Ganjar dari hanya 8,0 persen melesat menjadi 15,2 persen dan sekarang naik lagi menjadi 16,1 persen.
 
Sementara Anies yang awalnya berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 14,7 persen turun menjadi hanya 9,7 persen dan turun lagi menjadi 8,6 persen. Kang Emil dari hanya 4,9 persen melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 12,1 persen dan kini melemah menjadi 11,8 persen.
 
Namun demikian, kata Rudi, peluang Prabowo masih kuat untuk dimajukan sebagai capres pada Pemilu 2024 mendatang.
 
Terlebih, jika melihat koalisi yang terbangun antara Gerindra dengan PDIP, yang menguasai hampir 40 persen kursi DPR.
 
Di sisi lain Ganjar yang menjadi tokoh PDIP dengan elektabilitas tertinggi masih harus bersaing dengan nama-nama lain di internal partai. Ada nama-nama seperti Tri Rismaharini, dan tentu saja Puan Maharani sebagai penerus dinasti politik Soekarno.
 
"Ganjar, Kang Emil, dan Anies, bahkan Sandiaga Uno, besar dalam pertarungan pilkada langsung, tetapi tidak menjadi bagian dari parpol ataupun lingkaran dinasti politik," papar Rudi.
 
Sandi masih mempunyai elektabilitas yang cukup tinggi, meskipun turun (10,3 persen-8,5 persen-8,1 persen). Menyusul di bawahnya Khofifah Indar Parawansa (0,9 persen-3,7 persen-4,5 persen) dan Risma (3,6 persen-3,4 persen-3,1 persen). Lalu ada Erick Thohir (4,1 persen-2,9 persen-3,3 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (1,6 persen-2,6 persen-2,2 persen).
 
Selain itu ada Mahfud MD (2,9 persen-1,3 persen-1,5 persen), Puan (1,1 persen-1,2 persen-1,1 persen), Susi Pudjiastuti (0,8 persen-1,1 persen-1,0 persen), dan Airlangga Hartarto (0,8 persen-1,0 persen-0,9 persen).
 
"Pendatang baru kali ini adalah Giring Ganesha yang juga Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan elektabilitas 1,6 persen," tambah Rudi.
 
Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab (17,6 persen-16,7 persen-18,4 persen).
 
Survei Y-Publica dilakukan pada 11-20 Oktober 2020 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
 
Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: KPK lakukan survei publik terkait kinerja setahun terakhir
Baca juga: PAN tidak terkejut hasil survei terkait elektabilitas partai

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020