"Ada berapa staf terpapar, dokter, perawat, bidan dan tenaga administrasi terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Maria Fransisca Antonelly saat dihubungi di Kayong Utara, Rabu.
Saat dikonfirmasi lebih detail jumlah tenaga medis yang terkonfirmasi positif COVID-19, Fransisca belum dapat memberikan keterangan yang lebih detail karena ditakutkan jumlah kasus terjangkiti COVID-19 masih akan bertambah.
"Mohon maaf saya tidak sebut jumlah ini karena kemungkinan hasil tetap bertambah. Hasil kami terima sudah lewat dua minggu setelah swab dilakukan. Sudah lewat masa karantina mandiri sesungguhnya," ungkapnya.
Baca juga: Wabup Kayong Utara positif COVID-19
Ia menjelaskan bahwa sebagai tindak lanjut hal tersebut, RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana saat ini menutup sementara waktu pelayanan.
"Penutupan pelayanan RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana terhitung sejak 28 Oktober - 1 November 2020," kata dia.
Menurutnya, pihak RSUD akan mengarahkan pelayanan ke beberapa Puskesmas terdekat atau faskes lainnya.
"Selain itu pelayanan rawat inap hanya dilakukan untuk merawat pasien yang saat ini dirawat RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana, tidak menerima pasien baru," kata dia.
Sementara itu, Pemkab KKU terus gencar melakukan sosialisasi disiplin penerapan protokol kesehatan yang diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Kayong Utara Nomor 44 Tahun 2020.
Baca juga: Total 241 dokter dan perawat di Sultra positif COVID-19
Baca juga: 43 tenaga kesehatan di Bandung positif COVID-19, sebut Dinkes
Baca juga: DKI Jakarta prioritaskan pemberian vaksin COVID-19 untuk nakes
Pewarta: Dedi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020