• Beranda
  • Berita
  • Muhyiddin gusar atas terjadinya 20 ribu positif COVID-19 sebulan

Muhyiddin gusar atas terjadinya 20 ribu positif COVID-19 sebulan

31 Oktober 2020 18:57 WIB
Muhyiddin gusar atas terjadinya  20 ribu positif COVID-19  sebulan
Dokumentasi--Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin saat pidato, Selasa (15/9/2020) malam. ANTARA/Agus/am.

Dibandingkan sebelumnya 10.576 kasus dalam tempo enam bulan. Jumlah keseluruhan kasus positif hingga 30 Oktober 2020 ialah 30.090 kasus dengan 246 kematian

Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin memandang serius tren mendadak peningkatan kasus-kasus positif COVID-19 di Malaysia yang mencapai hampir 20 ribu kasus hanya dalam waktu satu bulan.

"Dibandingkan sebelumnya 10.576 kasus dalam tempo enam bulan. Jumlah keseluruhan kasus positif hingga 30 Oktober 2020 ialah 30.090 kasus dengan 246 kematian," ujarnya dalam pidato khusus COVID-19 di Putrajaya, Sabtu.

Muhyiddin mengatakan sejauh ini Sabah mencatatkan jumlah kasus yang tertinggi yaitu 13.701 kasus sedangkan negeri-negeri (provinsi) lain mencatatkan lebih seribu kasus ialah Selangor 4.360 kasus, Kuala Lumpur 2.991 kasus, Kedah 2.080 kasus dan Negeri Sembilan 1.516 kasus.

Baca juga: Malaysia laporkan 1.240 kasus COVID-19 dengan tujuh kematian
Baca juga: Asosiasi Medis Malaysia tolak darurat nasional


"Peta Sabah dan Selangor menunjukkan hampir keseluruhan kawasan telah menjadi merah yaitu kawasan-kawasan yang mencatatkan kasus COVID-19 melebihi 40 kasus," katanya.

Negeri-negeri yang dahulunya berstatus hijau, yaitu tidak langsung kasus positif COVID-19 seperti Perak, Negeri Sembilan dan Melaka telah menjadi kuning dan sebagian kawasan telah bertukar menjadi merah.

"Peningkatan kasus COVID-19 secara mendadak telah memberi tekanan kepada para 'frontliners' kita. Di negeri Sabah saja lebih 300 petugas barisan depan telah terjangkit COVID-19 dan lebih 1.200 petugas dikarantina," katanya.

Dia mengatakan terdapat anggota polisi yang terjangkit COVID-19 dan sejauh ini hampir 11.000 anggota terpaksa dikarantina sehingga keadaan ini menambah kekangan pasukan polisi terutamanya bagi mereka yang bertugas di barisan depan.

"Pemerintah memandang serius perkembangan ini. Sejak sebulan yang lalu, saya memimpin Sidang Khusus Majelis Keselamatan Negara Mengenai Pengurusan COVID-19 hampir setiap hari," katanya.

Baca juga: 10 pekerja migran jalani isolasi antisipasi COVID-19
Baca juga: Muhyiddin memaklumi penolakan usulan darurat nasional

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020