• Beranda
  • Berita
  • Jatim catat deflasi 0,02 persen pada Oktober 2020

Jatim catat deflasi 0,02 persen pada Oktober 2020

2 November 2020 19:44 WIB
Jatim catat deflasi 0,02 persen pada Oktober 2020
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan. ANTARA /A Malik Ibrahim.

kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks masing-masing makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen.

Provinsi Jawa Timur mengalami deflasi 0,02 persen pada Oktober 2020, yaitu dari 103,96 poin pada September 2020 menjadi 103,94 poin pada bulan selanjutnya, karena ada penurunan harga yang ditunjukkan turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Dadang Hardiwan dalam konferensi pers virtual, Senin, mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks masing-masing makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen.

Selain itu, kelompok transportasi sebesar 0,21 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,18 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2020 antara lain angkutan udara, mangga, emas perhiasan, apel, semangka, tarif listrik, alpukat, daging sapi, daging ayam ras dan wortel," kata Dadang.

Baca juga: BPS catat inflasi Oktober 2020 sebesar 0,07 persen

Sementara itu untuk kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,50 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,52 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,45 persen.

"Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga tidak mengalami perubahan," katanya.

Berdasarkan tingkat inflasi tahun kalender Jatim hingga Oktober 2020 yaitu sebesar 0,72 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,39 persen.

Baca juga: IHSG akhirnya terkulai jatuh, dipicu ambil untung dan sinyal deflasi

Ia mengatakan, berdasarkan penghitungan angka inflasi di delapan kota dengan indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur sepanjang Oktober 2020, empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi.

Kota yang mengalami inflasi yaitu Probolinggo sebesar 0,15 persen, diikuti Madiun sebesar 0,11 persen, Banyuwangi sebesar 0,07 persen, dan Jember sebesar 0,01 persen.

"Kota yang mengalami deflasi yaitu Sumenep sebesar 0,07 persen, kemudian diikuti Malang sebesar 0,06 persen, Kediri sebesar 0,05 persen, dan Surabaya sebesar 0,02 persen," kata Dadang.

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020