Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengimbau pihak puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar memerhatikan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penularan COVID-19 di daerah ini setelah kasus meninggalnya seorang kepala puskesmas karena positif.Ketika ada pasien dapat gejala mengarah COVID-19 segera mungkin memakai alat perlindungan diri (APD) lengkap, agar tenaga kesehatan tidak tertular COVID-19
“Ketika ada pasien dapat gejala mengarah COVID-19 segera mungkin memakai alat perlindungan diri (APD) lengkap, agar tenaga kesehatan tidak tertular COVID-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani dalam keterangan di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan hal itu setelah salah seorang Kepala Puskesmas Penarik, Kabupaten Mukomuko dr Budi Santoso (41) meninggal dunia pada Sabtu (31/10) dini hari setelah sekitar beberapa hari terakhir menjalani perawatan sebagai pasien COVID-19 di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu.
Ia berharap setelah ini tidak ada lagi tenaga kesehatan di seluruh puskesmas di daerah ini dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tertular COVID-19.
Untuk itu, ia menyarankan kepada seluruh tenaga kesehatan puskesmas di daerah tiu, setelah ini kalau ada orang yang sakit dan berobat ke puskesmas tidak perlu adanya pemeriksaan tensi darah oleh tenaga kesehatan, apalagi dapat pasien yang mengarah atau bergejala berat COVID-19.
“Terapkan protokol kesehatan, tetapi kami tidak menyarankan adanya pelayanan pemeriksaan tensi darah pasien oleh tenaga kesehatan. Kalau ada pasien yang gejala berat langsung saja dirujuk ke rumah sakit umum daerah setempat, kalau ada yang gejala ringan COVID-19 bisa ditangani tetapi di ruangan khusus yang sudah steril,” ujarnya.
Tenaga kesehatan di puskesmas, katanya, juga harus memakai APD lengkap dalam menangani pasiennya yang ada gejala ringan COVID-19 kemudian penanganannya juga harus dalam ruangan steril.
Selain itu, kepada tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik swasta diimbau menerapkan protokol kesehatan dan memakai baju hazmat ketika menangani pasiennya, demikian Desriani.
Baca juga: Enam nakes positif COVID-19, puluhan warga Mukomuko dites usap
Baca juga: Penularan klaster COVID-19 di Bengkulu terjadi dari pasar tradisional
Baca juga: Satu anggota positif, mayoritas legislator Mukomuko-Bengkulu tes usap
Baca juga: Gugus Tugas: Tujuh orang tenaga medis di Bengkulu positif COVID-19
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020