• Beranda
  • Berita
  • Rupiah ditutup menguat tajam, ditopang data positif ekonomi domestik

Rupiah ditutup menguat tajam, ditopang data positif ekonomi domestik

3 November 2020 16:46 WIB
Rupiah ditutup menguat tajam, ditopang data positif ekonomi domestik
Petugas menunjukkan uang baru pecahan Rp75.000 saat penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia di Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI), Tegal, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2020). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.

Dengan informasi yang positif tersebut, membuat pelaku pasar kembali optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pada Selasa sore ditutup menguat, ditopang positifnya data ekonomi domestik.

Rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.585 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.640 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, terjadinya inflasi di Indonesia pada Oktober 2020 setelah mengalami deflasi selama tiga bulan beruntun, menjadi sentimen positif.

Baca juga: BPS: Kenaikan harga cabai jadi salah satu sebab inflasi Oktober 2020

"Dengan informasi yang positif tersebut, membuat pelaku pasar kembali optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Walaupun kuartal ketiga terjadi kontraksi dan Indonesia masuk fase resesi, namun modal asing kembali masuk ke pasar finansial," ujar Ibrahim.

Data positif dari domestik lainnya yaitu Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang membaik menjadi 47,8 pada Oktober, dari sebelumnya 47,2. Meski masih mengalami kontraksi, tetapi sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan kemajuan.

Dari eksternal, sentimen bagi nilai tukar yaitu terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat. Investor melihat banyak ketidakpastian akan hasil pilpres. Pesaing dari Partai Demokrat Joe Biden tampaknya paling mungkin memenangkan kursi kepresidenan, namun persaingan di negara bagian akan menentukan.

Baca juga: IHSG ditutup melambung di zona hijau, ikuti penguatan bursa global

Sementara itu Presiden AS Donald Trump di berbagai kesempatan menyatakan bahwa dia akan menolak untuk menerima hasil pemungutan suara jika dia kalah.

Sentimen eksternal lainnya yaitu kenaikan kasus positif COVID-19 di seluruh Eropa dan AS. Bahkan negara-negara anggota Uni Eropa melakukan lockdown selama satu bulan yaitu pada November 2020.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran atas tekanan ekonomi yang akan berdampak terhadap konsumsi masyarakat dan stagnasi investasi sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal keempat yang diperkirakan kembali terkontraksi.

Baca juga: Presiden: Tren membaik, pertumbuhan ekonomi kuartal III minus 3 persen

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.613 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.585 per dolar AS hingga Rp14.627 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.609 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.718 per dolar AS.

Baca juga: Bahana: Aliran modal asing tertahan, menunggu hasil Pilpres AS
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020