Operasi itu sedang berlangsung di sekitar Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi dua Korea di wilayah timur, kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Orang tersebut terlihat melintasi pagar kawat berduri yang dipasang di sepanjang perbatasan pada Selasa (3/11) pukul 19.26 (1026 GMT), dan mendorong militer untuk mengirimkan tim pencari yang besar, berdasarkan laporan kantor News1.
Baca juga: Tentara Korut membunuh pria Korsel, kemudian membakar mayatnya
Baca juga: Presiden Korsel serukan penyelenggaraan KTT AS-Korut sebelum pemilu
Kantor berita Yonhap mengatakan militer telah mengeluarkan peringatan anti infiltrasi Jindotgae untuk wilayah perbatasan timur.
Kementerian pertahanan menolak untuk mengonfirmasi laporan tersebut, dengan alasan penyelidikan masih berlangsung.
Operasi itu dilakukan ketika Korea Selatan pada Rabu memulai kembali tur ke bagian selatan DMZ, yang merupakan lokasi terjadinya beberapa bentrokan bersenjata tetapi juga berfungsi sebagai tempat untuk acara penting antar-Korea, termasuk beberapa KTT terbaru.
Namun, program itu ditangguhkan pada Oktober 2019 setelah wabah demam babi Afrika yang mematikan meletus di Korea Utara, dan kemudian di tengah kekhawatiran tentang virus corona baru tahun ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korut: Tembak mati warga Korsel merupakan tindakan bela diri
Baca juga: Korut peringatkan ancaman ketegangan selama pencarian korban Korsel
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020