Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan akan memanfaatkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pusat sebesar Rp12,693 triliun untuk membiayai tujuh kegiatan infrastruktur.tujuannya agar proyek infrastruktur tidak berhenti akibat pandemi COVID-19
"Dana PEN itu bukan untuk penanganan COVID-19. Ini beda, program PEN adalah program pemerintah pusat dengan penganggaran lewat BUMN PT SMI terkait pembangunan infrastruktur. Kalau penanganan COVID-19 kita gunakan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) dari DKI," kata Anies di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Anies sebut tiga kata kunci pengendalian banjir di Jakarta
PT SMI, kata Anies, memang diinstruksikan oleh pemerintah pusat untuk menyiapkan anggaran bagi pembangunan infrastruktur, karenanya yang didanai oleh mereka adalah demi keberlanjutan kegiatan infrastruktur.
"Jadi tujuan dari anggaran yang disalurkan lewat SMI adalah agar proyek-proyek infrastruktur di daerah tidak terhenti akibat adanya pandemi. Jadi ini dua hal yang berbeda. Jadi untuk penanganan COVID-19 lewat anggaran pos APBD, sementara dana PEN memang dana dari pemerintah pusat untuk kegiatan infrastruktur," ujarnya.
Baca juga: Anies sebut daya tampung drainase Jakarta 100 mm per hari
Diketahui, dana PEN yang akan dialokasikan oleh pemerintah pusat adalah sekitar Rp12,693 triliun di mana pada tahun 2020 ini dicairkan sebanyak Rp3,26 triliun.
Dana PEN ini, akan dialokasikan untuk tujuh kegiatan infrastruktur di Jakarta yang telah dianggarkan untuk tahun 2020 sebelum pandemi COVID-19.
Pertama, kegiatan infrastruktur pengendalian banjir dengan proyek yang meliputi pembangunan polder pengendali banjir, revitalisasi pompa pengendali banjir, pembangunan waduk, dan peningkatan kapasitas sungai serta drainase.
Kedua, proyek peningkatan infrastruktur peningkatan layanan air minum dengan pembangunan IPA waduk.
Baca juga: Jakpus rencanakan kolam retensi untuk cegah genangan di Tanah Abang
Ketiga, peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah dengan optimalisasi tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) hingga landfill mining & RDF plant.
Keempat, peningkatan infrastruktur transportasi dengan proyek meliputi penyelesaian pembangunan simpang tak sebidang (STS) berupa flyover dan underpass dan jembatan.
Kelima, peningkatan infrastruktur pariwisata kebudayaan dengan penyelesaian proyek pembangunan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Keenam, peningkatan infrastruktur olahraga dengan penyelesaian proyek Jakarta International Stadium (JIS).
Terakhir atau ketujuh, kegiatan transformasi digital dengan proyek pengembangan dan pengelolaan ekosistem provinsi cerdas dan kota cerdas.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020