Pemusnahan, yang juga dilakukan pada unggas di sebuah peternakan lain yang berjarak satu kilometer dari peternakan yang terpapar itu, merupakan yang kedua di Belanda belakangan ini setelah kasus flu burung pertama dideteksi muncul pada unggas liar.
Peternakan di Puiflijk yang terpapar kasus flu burung itu berada dalam radius tiga kilometer dari lokasi kasus pertama, yang berjarak 30 kilometer dari perbatasan dengan Jerman, di dekat Kota Nijmegen.
Peternakan-peternakan lainnya telah diuji untuk mendeteksi apakah terdapat kasus penularan yang sama, sementara otoritas melarang pemindahan unggas dalam radius 10 kilometer.
Risiko penularan virus flu burung H5N8 terhadap manusia dianggap rendah, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus itu telah menyebar pada burung-burung yang bermigrasi, lalu menular pada unggas di dalam negeri.
Para peternak unggas di Belanda telah diminta untuk menjaga hewan ternak mereka tetap berada di dalam kandang, untuk mencegah penularan, sampai ada pemberitahuan selanjutnya.
Sektor peternakan unggas di Belanda bernilai sekitar 1,6 miliar euro (setara Rp27 triliun), dengan 2.000 peternakan dan 10.000 pekerja. Negara itu merupakan pengekspor daging ayam dan telur terbesar di Eropa.
Selain Belanda, pada Senin (2/11) Inggris juga mengeluarkan perintah pemusnahan 13.000 burung di sebuah peternakan di Frodsham, Cheshire, setelah mendeteksi kasus flu burung di sana.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jerman laporkan wabah flu burung H5N8 di peternakan unggas
Baca juga: Filipina musnahkan hampir 39.000 ekor ayam cegah wabah flu burung
Baca juga: Vietnam musnahkan puluhan ribu unggas bendung wabah flu burung
3 strategi penanganan flu burung disarankan untuk tangani COVID-19
Pewarta: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020