"Tantangan ke depan bukan sekedar para pelaku UMKM bisa bertransformasi ke platform digital tetapi juga bagaimana memasarkannya, atau belajar dari kebutuhan pasar," kata dia dalam konferensi virtual yang digelar GrabFood, Kamis.
Dalam hal ini, pemerintah sudah berupaya membantu, salah satunya melalui program Bangga Indonesia yang memungkinkan pelaku UMKM belajar mengoptimalisasi platform digital untuk melakukan pemasaran, serta mendapatkan pendampingan untuk peningkatan omzet mereka.
Di sisi lain, pelaku UMKM juga saat ini bisa memanfaatkan peluang yang diberikan penyedia layanan digital, salah satunya GrabAds dari GrabFod yang memungkinkan mitra UMKM mereka mempromosikan bisnis mereka.
Baca juga: Kominfo apresiasi platform digital dorong perkembangan UMKM
Baca juga: Warung Pintar-BukuWarung percepat digitalisasi UMKM
"GrabAds untuk membantu para merchant supaya bisa mempromosikan bisnis mereka. Ini untuk membantu tingkatkan transaksi UMKM," ujar Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi.
Dalam kesempatan itu, Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki berpendapat, demi menjaga kelangsungan usaha sekaligus keluar dari krisis, pelaku usaha UMKM khususnya bidang kuliner yang sudah berhasil melakukan transformasi digital juga perlu menciptakan melakukan inovasi produk sesuai dengan pola konsumsi masyarakat.
"Sebanyak 60 persen pelaku UMKM bergerak di bidang kuliner, ini yang paling terdampak, tetapi dengan langkah inovasi produk, adaptasi usaha mutlak dilakukan supaya tetap bisa bertahan. Pemerintah dengan bantun sosial, permodalan, sekarang diharapkan tahun depan kita bisa bertahan, sehingga bisa tumbuh," tutur dia.
Teten berharap, penyedia platform digital bisa ikut membantu rekan-rekan UMKM khususnya bidang kuliner, selain memberikan akses pasar tetapi juga dari sisi pengembangan produk pegiat UMKM.
"Grab selain memberikan akses pasar kami mohon juga dibantu teman-teman UMKM kuliner untuk mengembangkan produknya supaya produk kuliner kita selain berkualitas, higienis juga variatif," kata dia.
Selama pandemi COVID-19, tercatat tren digital dalam hal belanja. Data Bank Indonesia pada kuartal 2 mengungkapkan jumlah transaksi e-commerce naik dibandingkan periode sebelumnya sebesar 40 persen.
Baca juga: Festival Pasar Rakyat, cara Adira edukasi UMKM untuk melek digital
Baca juga: Produk digital terlaris di "warung" Mitra Tokopedia
Baca juga: Pemerintah diminta dorong akses UMKM ke pasar digital
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020