Aktris dan pegiat gender Hannah Al Rashid mengatakan semua orang seharusnya setuju untuk menghentikan kekerasan seksual dan memberikan keadilan bagi para korban meski pemahaman orang-orang tentang Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) bervariasi sehingga muncul pro dan kontra.Banyak yang mungkin mengalami tetapi tidak sadar bahwa itu merupakan bentuk kekerasan
"Perlu ruang dialog agar isu ini tidak lagi dianggap tabu. Ada budaya buruk terhadap perempuan yang dianggap wajar. Banyak yang mungkin mengalami tetapi tidak sadar bahwa itu merupakan bentuk kekerasan," katanya dalam jumpa pers secara virtual yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan ketika RUU PKS dikeluarkan dari program legislasi nasional prioritas di DPR, hal itu seolah menjadi tamparan bagi para pegiat, terutama bagi para penyintas kekerasan seksual.
Menurut dia meskipun DPR menghentikan pembahasan RUU PKS, para pegiat harus terus bergerak untuk menyuarakan isu tersebut dan memberikan edukasi dan pemahaman kepada publik tentang arti penting rancangan aturan tersebut.
"Kalau pun tidak setuju, mari kita bahas sampai kita temukan jalan tengahnya. Ini demi kebaikan banyak orang," katanya.
Ia mengatakan RUU PKS penting untuk disahkan karena payung hukum untuk melindungi masyarakat, terutama perempuan, dari kekerasan seksual masih sangat lemah.
Masih banyak kasus kekerasan seksual yang dialami perempuan, kata dia, akhirnya tidak dilanjutkan proses hukumnya karena aparat penegak hukum tidak bisa menemukan pasal yang tepat untuk menjerat pelaku.
"RUU Penghapusan Kekerasan Seksual akan melengkapi aturan yang sudah ada. Definisi kekerasan seksual juga diperluas," katanya.
Sebagai perempuan, ia mengaku pernah mengalami pelecehan seksual secara verbal berupa catcalling, yaitu dipanggil dengan nada yang menggoda atau siulan.
"Saat mengalami catcalling saya memutuskan untuk menegur dan menyatakan bahwa itu merupakan bentuk kekerasan seksual. Saya menunggu untuk bisa menegur pelaku catcalling dan bilang bisa kena pasal," katanya.
Hannah Al Rashid hadir dalam jumpa pers yang diadakan The Body Shop Indonesia yang memulai kampanye untuk mendukung RUU PKS.
Pimpinan The Body Shop Indonesia Suzy Utomo mengatakan karyawan dan konsumennya mayoritas adalah perempuan. Karena itu, pihaknya mendukung RUU PKS untuk melindungi perempuan.
"Isu ini juga cukup personal bagi saya. Waktu kecil, saya pernah menjadi korban. Saya paham, perlu waktu lama bagi banyak korban untuk berani mengungkap kekerasan seksual yang dialaminya," katanya.
Selain Hannah Al Rashid, figur publik lain yang juga hadir dalam jumpa pers dan mendukung kampanye tersebut adalah komedian tunggal Bintang Emon.
Baca juga: KPPPA: Penghapusan RUU PKS dari prioritas jangan kendurkan semangat
Baca juga: LPSK Dorong RUU PKS jadi prioritas pembahasan pada Prolegnas 2021
Baca juga: Komnas Perempuan bantah RUU PKS hanya mengadopsi feminisme
Baca juga: Cantika Abigail geregetan RUU PKS tak kunjung disahkan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020