Sebanyak delapan personel SAR Medan dikerahkan untuk mencari seorang nelayan yang hilang di Perairan Pantai Desa Bubun, Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara akibat tabrakan kapal pencari ikan gembung dengan kapal ikan teri.Akibat kejadian kecelakaan laut tersebut satu orang ditemukan meninggal dunia, dan satu orang lagi masih dalam pencarian.
Kepala Kantor SAR Medan, Toto Mulyono, Kamis malam, di Medan mengatakan akibat kejadian kecelakaan laut tersebut satu orang ditemukan meninggal dunia, dan satu orang lagi masih dalam pencarian.
Ia menyebutkan, peristiwa tabrakan kapal nelayan tersebut,Rabu (4/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB, 6 mil arah utara dari bibir Pantai Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
"Kita mendapat informasi dari Camat Tanjung Pura dan langsung menerjunkan personel dengan membawa peralatan 'water rescue'," katanya.
Toto mengatakan dari informasi yang diterima Kantor SAR Medan, kapal kukat teri merupakan milik warga Belawan. Sedangkan kapal nelayan jaring gembung milik warga Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
"Hingga saat ini belum diketahui penyebab kejadian tabrakan tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, kapal nelayan jaring gembung berjumlah empat orang yakni Aspan Om (45) dalam keadaan selamat, Dulah (30) dalam keadaan selamat, Aspan (40) dalam keadaan meninggal dunia, dan Johan (25) masih dalam pencarian.
"Semua ABK merupakan warga Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat," demikian Toto Mulyono.
Baca juga: Enam nelayan tradisional Langkat ditangkap maritim Malaysia
Baca juga: Jenazah nelayan ditemukan di perairan Langkat
Baca juga: Kabut asap kembali selimuti perairan Langkat
Baca juga: Nelayan Langkat sering dirampok di perairan Aceh
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020