• Beranda
  • Berita
  • Mandalika jadi cadangan, MGPA diminta komunikasi dengan pemerintah

Mandalika jadi cadangan, MGPA diminta komunikasi dengan pemerintah

7 November 2020 20:10 WIB
Mandalika jadi cadangan, MGPA diminta komunikasi dengan pemerintah
Foto udara operator menggunakan alat berat mengerjakan pembangunan "tunnel" atau terowongan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020). Guna mempercepat penyelesaian pembangunan sirkuit Mandalika, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT PP (Persero) Tbk senilai Rp900 miliar dan menandatangani Termsheet Fasilitas Sindikasi Perbankan yang melibatkan anggota HIMBARA yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta kepada pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku penyelenggara MotoGP Indonesia untuk mengkomunikasikan status Mandalika yang masuk cadangan dalam kalender provisional atau kalender sementara MotoGP 2021.

“Kami hanya dapat laporan dari Mandalika kalau mereka bersyukur sudah muncul timeline-nya. Tapi saya mohon juga nanti laporan kepada yang paling utama kantornya Pak Luhut (Kemenko Kemaritiman dan Investasi) kemudian tempatnya Pak Wishnutama (Kemenparekraf) karena leading sector-nya bukan Kemenpora,” kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.

Menurut jadwal sementara yang dirilis Dorna Sports, akan ada 20 seri balapan dalam kalender sementara MotoGP 2021, dan MotoGP Mandalika masuk daftar reserve venue bersama tiga sirkuit lain.

Di sisi lain, MGPA mengklaim bahwa status reserve itu bermakna reserve date sehingga Indonesia diberikan perlakuan khusus untuk menentukan waktu balapan di MotoGP 2021.

Baca juga: MotoGP rilis kalender provisional 2021, Mandalika jadi cadangan

Oleh karena itu, Gatot juga meminta kepada MGPA untuk memastikan terkait status Mandalika di MotoGP 2021. Apalagi berdasarkan catatan Dorna, Sirkuit Mandalika masih harus membutuhkan homologasi oleh FIM.

“Sambil dijelaskan konotasi cadangan itu real-nya seperti apa. Kalau kata pihak Mandalika mereka mengatakan boleh memilih waktu. Tapi kalau memang itu betul, ya kita senang,” tuturnya.

“Tapi sejauh ini kan yang harus kita pegang omongannya Dorna kan,” tambah dia.

Selain memastikan makna status cadangan, Gatot juga meminta agar MGPA bisa memberikan perbandingan apakah kejadian serupa berupa “perlakuan khusus” menentukan waktu dalam menggelar balapan pernah terjadi sebelumnya.

“Syukur kalau ada komparasi, dulu pernah tidak ada kejadian seperti itu,” pungkas dia.

Sebelumnya, MGPA memberikan pernyataan bahwa Indonesia diberikan perlakuan khusus di mana Indonesia bisa menentukan sendiri waktu penyelenggaraan MotoGP 2021.

Reserve date memang tidak umum, hanya negara tertentu yang bisa mendapat perlakuan khusus ini. Situasi dunia akibat pandemi COVID-19 masih belum bisa diprediksi enam bulan ke depan,”

“Dengan adanya reserve date, Indonesia akan memiliki waktu yang fleksibel untuk melihat apakah tanggal tersebut nantinya akan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada,” demikian pernyataan MGPA dalam rilisnya.

Baca juga: Seluruh infrastruktur KEK Mandalika diminta dipercepat
Baca juga: Kemenpora tak ingin lampaui kewenangan soal persiapan MotoGP Mandalika
Baca juga: ISSI upayakan gelar balapan pendukung MotoGP Mandalika 2021

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020