• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Dampak sirkulasi siklonik meluas ke-10 provinsi di Sumatera

BMKG: Dampak sirkulasi siklonik meluas ke-10 provinsi di Sumatera

8 November 2020 21:52 WIB
BMKG: Dampak sirkulasi siklonik meluas ke-10 provinsi di Sumatera
Ilustrasi - Cuaca mendung berpotensi turun hujan. ANTARA/Dok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Sumatera telah membawa dampak hujan ringan hingga lebat yang meluas hingga ke-10 provinsi di Pulau Sumatera.

"Hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang, dan badai petir masih terjadi di Sumatera Utara. Diprakirakan hingga 3 hari ke depan," kata Forecaster on Duty Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan, Utami Al Khairiyah di Medan, Ahad.

Dia mengungkapkan, ke-10 provinsi di pulau terbesar ketiga Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung hari ini.

Sedangkan hari Senin (9/11), ada sembilan provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.

Baca juga: BMKG Aceh: Cuaca labil akibat gangguan di atmosfer Sumatera

Baca juga: BMKG: Hujan landa Aceh dampak sirkulasi Eddy di barat Sumatera


Sementara pada Selasa (10/11), wilayah berpotensi turun hujan dapat disertai petir dan angin kencang terjadi pada tujuh provinsi, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan.

Kondisi cuaca tersebut akibat adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di wilayah Samudera Hindia barat Aceh, Samudera Hindia barat Sumatera Barat, dan Jambi bagian timur.

Dampaknya terjadi pertemuan atau perlambatan kecepatan angin di atmosfer yang memanjang di Selat Karimata mulai dari Sumatera bagian selatan, Jambi, Riau bagian selatan, perairan Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat), Lampung bagian barat hingga Samudera Hindia barat Bengkulu.

"Adanya gangguan cuaca berupa eddy sirkulasi (sirkulasi siklonik) di wilayah Samudera Hindia barat Sumatera, sehingga terjadi belokan angin di wilayah Sumbagut (Sumatera bagian utara) khususnya yang memicu terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan," ujar Utami.

BMKG Medan mengeluarkan peringatan dini cuaca di Sumatera Utara, bahwa terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hari ini pukul 20.45 WIB di Langkat, Deli Serdang, Karo, Simalungun, Siantar, Samosir, Toba, dan Tapanuli Utara.

Lalu Asahan, Labuhan Batu Utara, Humbang Hasudutan, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu Selatan, Mandailing Natal, Padang Sidempuan, Padang Lawas Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, Padang Lawas, dan Labuhanbatu.

"Kondisi ini dapat meluas ke Medan, Tanjung Balai, Serdang Bedagai, Batubara, Tebing Tinggi, Binjai, dan sekitarnya. Diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 23.45 WIB," ujar prakirawan BMKG Medan.*

Baca juga: Sumatera Selatan mulai melakukan hujan buatan antisipasi karhutla

Baca juga: Operasi hujan buatan akan digelar 30 hari di Riau dan Sumatera Selatan

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020