Sutradara Yandi Laurens berbagi pengalaman seputar proses pembuatan film untuk para sineas muda, menurutnya ada beberapa poin penting yang harus dipegang selama membuat film baik panjang atau pendek.
Yandy mengatakan ide atau konsep adalah adalah hal yang paling penting diperhatikan. Setelah itu, seorang sutradara harus dapat mewujudkan konsep yang sudah dibuatnya, sebab sutradara adalah satu-satunya orang yang paling tahu film tersebut akan dibentuk seperti apa.
"Jadi kalau ada sutradara yang uring-uringan karena mewujudkannya sulit itu memang tantangannya. Yang paling tahu ide itu sutradara dan sutradara harus tahu cara menjalankan produksi, jadi pas hari H dia udah tahu apa yang harus dilakukan," kata Yandy dalam acara "Cerita Sinema Festival Film Indonesia", Senin.
Baca juga: Kiat syuting film pakai ponsel dari sutradara Yandy Laurens
Baca juga: Kunto Aji rilis video klip "Mercusuar"
Seorang sutradara harus menjaga pikiran dan perasaannya untuk tetap tenang selama produksi berlangsung. Menurut Yandy, hal ini berguna untuk obyektivitas seorang sutradara.
"Kalau ada adegan lucu, saya tertawa tapi sewajarnya karena jangan sampai lucunya cuma di set. Saya berusaha untuk tetap obyektif," ujar sutradara film "Keluarga Cemara" itu.
Selain itu, penting untuk mengkaji cerita dan aktor yang terlibat dalam sebuah produksi film. Yandy mengatakan jangan sampai antara tahap reading dan produksi terjadi ketimpangan khususnya pada akting pemain.
Yandy memberi contoh, saat proses produksi seorang aktor harus mengulang adegan hingga berkali-kali lantaran tidak bisa menangis. Seorang sutradara harus mencari tahu yang menjadi kendala dari masalah ini.
"Waktu reading apakah pemain sudah mencapai titik yang dibayangkan? Kalau tidak, jangan berharap keajaiban saat akting tiba-tiba bagus. Jangan-jangan waktu reading-nya enggak sampai ke titik yang diinginkan, atau jangan-jangan sutradaranya yang enggak datang saat reading," ujar Yandy.
Yang tak kalah penting untuk diperhatikan oleh seorang sutradara adalah selalu terbuka dengan kemungkinan baru di lapangan. Menurut Yandy merupakan hal yang normal saat ada perubahan rencana di lokasi syuting, namun tidak boleh keluar dari ide dasar.
"Siapkan diri untuk kejutan-kejutan di lapangan. Saya biasanya suka diam-diam datang ke set dan sendiri, siapa tahu nanti ada ide-ide brilian dan bisa bikin yang lebih bagus lagi tapi jangan sampai keluar dari desainnya," kata Yandy.
Baca juga: Cerita sutradara "True North" soal Bali hingga restoran Korea Utara
Baca juga: Alasan sutradara perempuan banyak dibutuhkan
Baca juga: Livi Zheng ingatkan anak muda tak jadikan pandemi halangan berkarya
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020