"Hari ini, Rabu, (11/11), merupakan hari bersejarah bagi Fapet Unsoed karena di usianya yang ke-54, Fapet Unsoed pada pukul 11.11 WIB mengumumkan Hassan Ishaq Hassan Haren lulus dengan hasil sangat baik dan merupakan lulusan pertama Program Doktor Ilmu Peternakan Fapet Unsoed," kata Petugas Humas Dies Natalis Ke-54 Fapet Unsoed Ir Alief Einstein MHum di rilisnya di Purwokerto, Rabu.
Menurut dia, Hassan Ishaq Hassan Haren merupakan dosen di Faculty of Agriculture, Omdurman Islamic University, Sudan, sejak tahun 2012 hingga sekarang.
Sebelum masuk kuliah S3 di Unsoed pada tahun 2017, kata dia, Hassan memiliki latar belakang pendidikan dengan keahlian bidang Molecular Genetics, yaitu dengan menempuh pendidikan MSc (Master) Animal Breeding and Reproduction di Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, dan BSc (Honors) Animal Production di Omdurman Islamic University, Sudan.
Baca juga: Akademisi: Pencegahan longsor bisa dilakukan dengan cara sederhana
Baca juga: Akademisi Unsoed: Upaya mitigasi bencana harus komprehensif
Sementara itu, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Peternakan Fapet Unsoed Dr Ir Agus Susanto MScAgr mengatakan selain digelar di Ruang Seminar 1 Lantai 3 Fapet Unsoed, ujian terbuka disertasi bagi Hassan juga dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom.
"Disertasi yang diajukan Hassan berjudul Genetic Variation in The Calpastatin and Myostatin Genes and Their Association With Growth and Carcass Traits in Batur Sheep. Adapun kesimpulan disertasi tersebut berupa ditemukannya keragaman genetik pada level molekuler dari gen calpastatin dan myostatin pada domba Batur," katanya.
Menurut dia, Hassan dalam disertasinya juga menyimpulkan bahwa gen calpastatin dan myostatin pada domba Batur yang hidup di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memiliki hubungan dengan sifat pertumbuhan dan karkas.
Selain itu juga disimpulkan bahwa gen calpastatin dan myostatin pada domba Batur dapat digunakan pada program seleksi dini untuk meningkatkan sifat pertumbuhan dan karkas jika diterapkan dengan sampel yang lebih banyak (large scale).
"Sebagai pembimbing mahasiswa S3 sekaligus pembimbing akademik (promotor), yakni Dr Ir Dattadewi Purwantini MP dan kopromotor Prof Dr Ir Mas Yedi Sumaryadi MS, sedangkan tim penguji terdiri atas Prof DrAgr Asep Gunawan SPt MSc (Fapet Institut Pertanian Bogor), Mulyoto Pangestu PhD (Fapet Unsoed/Melbourne University), serta Dr Ir Agustinah Setyaningrum MP dan Dr Ir Agus Susanto MSc Agr (Fapet Unsoed) dengan pimpinan sidang Prof Dr Ismoyowati SPt MP (Dekan Fapet Unsoed)," katanya.
Agus mengatakan Hassan termasuk lulus tepat waktu selama tiga tahun dan mempresentasikan disertasinya baik pada seminar nasional maupun internasional.
Promotor Hassan Ishaq Hassan Haren, Dr Ir Dattadewi Purwantini MP mengatakan pria asal Sudan itu merupakan mahasiswa yang cerdas, pintar, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan mudah bergaul.
"Dalam berkomunikasi, Hassan menggunakan bahasa Indonesia dengan bagus dan lancar. Dia disiplin dan tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya, terbukti dengan publikasi yang dihasilkan selama tiga tahun, baik di tingkat internasional maupun nasional," katanya.
Menurut dia, ada empat publikasi yang dihasilkan Hassan, yaitu dua prosedural (proceding) internasional, satu jurnal internasional, dan satu jurnal nasional terakreditasi.
"Semoga yang sudah diperoleh selama melaksanakan studi S3 di Fapet Unsoed, akan memberikan manfaat bagi keluarga, masyarakat, dan lingkungannya," katanya.*
Baca juga: Belasan dosen Unsoed Purwokerto kembalikan dana publikasi penelitian
Baca juga: Pemerhati: Manfaatkan media sosial untuk membangun jejaring
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020