• Beranda
  • Berita
  • Akademisi: Pencegahan longsor bisa dilakukan dengan cara sederhana

Akademisi: Pencegahan longsor bisa dilakukan dengan cara sederhana

30 Oktober 2020 17:01 WIB
Akademisi: Pencegahan longsor bisa dilakukan dengan cara sederhana
Anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia dari Universitas Jenderal Soedirman Dr. Indra Permanajati. ANTARA/Wuryanti PS.

menggunakan cerucuk bambu

Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Indra Permanajati mengatakan upaya pencegahan tanah longsor bisa dilakukan dengan cara sederhana misalkan dengan membuat sistem pondasi cerucuk bambu.

"Caranya adalah dengan menyatukan sejumlah bambu agar dapat menjadi pondasi penyangga konstruksi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.

Koordinator Bidang Geologi Pusat Mitigasi Unsoed itu juga menambahkan cerucuk bambu atau pohon merupakan media-media penghambat tanah longsor yang dapat dijadikan alternatif pencegahan dalam skala rumah tangga.

"Selain menggunakan cerucuk bambu dapat juga dilakukan pencegahan dengan cara memanfaatkan kandi-kandi untuk menampung tanah dan dikombinasikan dengan cerucuk bambu untuk dipasang pada daerah longsor bagian bawah untuk menahan longsoran sementara," katanya.

Baca juga: Peneliti LIPI kembangkan teknologi cegah tanah longsor

Selain itu, kata dia, upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah tanah longsor adalah dengan membuat dinding penahan dan juga pembuatan saluran untuk mengatur jalan air.

"Pembuatan saluran horisontal untuk mengeluarkan air dari dalam tanah pada lereng-lereng terjal juga sangat diperlukan untuk mencegah longsor," katanya.

sebelumnya dia juga mengingatkan mengenai pentingnya melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi pada saat musim penghujan

"Masyarakat perlu mewaspadai bencana hidrometeorologi pada saat musim hujan, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana," katanya.

Baca juga: Pemahaman karakteristik daerah bantu hadapi bencana

Anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia itu menjelaskan bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh fluktuasi keberadaan air yang ada di dalamnya termasuk juga curah hujan.

Bencana tersebut, tambah dia, dapat meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang dan lain sebagainya yang bisa dipengaruhi oleh perubahan musim.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan dengan curah hujan sedang hingga tinggi dengan durasi yang lama.

"Kesiapsiagaan terhadap bencana dan upaya mitigasi bencana harus terus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat secara berkelanjutan," katanya.

Baca juga: Banjarnegara perkuat mitigasi antisipasi bencana longsor
Baca juga: Antisipasi longsor BPBD Lampung perkuat tebing dengan rumput vetiver

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020