• Beranda
  • Berita
  • Gubernur BI: Digitalisasi kunci pertumbuhan ekonomi RI ke depan

Gubernur BI: Digitalisasi kunci pertumbuhan ekonomi RI ke depan

11 November 2020 15:45 WIB
Gubernur BI: Digitalisasi kunci pertumbuhan ekonomi RI ke depan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd.

Di sinilah transformasi digital yang digagas Presiden sangat bagus dan BI telah melakukan transformasi digital, khususnya di sistem pembayaran Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan digitalisasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan sehingga gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai transformasi digital harus didorong.

“Di sinilah transformasi digital yang digagas Presiden sangat bagus dan BI telah melakukan transformasi digital, khususnya di sistem pembayaran Indonesia,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pembukaan Indonesia Fintech Summit 2020 di Jakarta, Rabu.

Perry Warjiyo menyatakan pihaknya mengoptimalisasi potensi digitalisasi dengan meluncurkan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) pada tahun lalu yang hingga kini memiliki progres luar biasa.

Baca juga: Gubernur BI optimis kuartal IV 2020 ekonomi Indonesia tumbuh positif

“QRIS sekarang sudah lebih dari 5 juta merchant tersambung. Digital payment system menyambungkan inklusi keuangan ritel melalui QRIS,” ujar Gubernur BI.

Perry Warjiyo menjelaskan QRIS juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan karena poin utama untuk meningkatkannya adalah dengan adanya praktik secara langsung.

Ia mencatat elektronifikasi transaksi meningkat yaitu dapat dilihat dengan adanya 542 pemerintah daerah (pemda) mulai dari di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota yang telah melakukan elektronifikasi transaksi melalui QRIS.

Baca juga: Presiden Jokowi: Kita masih punya PR besar tingkatkan inklusi keuangan

“Literasi itu yang paling cepat adalah just do it. Artinya melakukan inklusi keuangan sekaligus literasi keuangan,” tegasnya.

Selain itu Perry Warjiyo menuturkan BI juga melakukan digitalisasi perbankan melalui digital banking yang hingga saat ini telah ada partisipasi dari 15 bank.

Tak hanya berhenti di situ, pihaknya akan melakukan integrasi antara digital banking dengan fintech (financial technology) yang saat ini masih dalam proses penyambungan dengan membuat standarisasi melalui Application Programming Interface.

Baca juga: Airlangga: "Fintech" Indonesia diprediksi tumbuh tercepat di ASEAN

“Apapun yang diservis oleh open banking dan fintech akan tersambungkan melalui Application Programming Interface,” kata Gubernur BI itu.

Terakhir Perry Warjiyo menyatakan pihaknya sedang membentuk Bank Indonesia Fast Payment dengan membangun ritel infrastruktur payment system yang tahun depan sudah mulai menyambungkan end to end melalui transaksi ritel pembayaran di infrastrukturnya.

Baca juga: Digital banking, kini jadi sebuah keharusan bagi perbankan?

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020