• Beranda
  • Berita
  • Sebanyak 10 desa di Temanggung masih butuh air bersih

Sebanyak 10 desa di Temanggung masih butuh air bersih

11 November 2020 16:52 WIB
Sebanyak 10 desa di Temanggung masih butuh air bersih
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei. ANTARA/Heru Suyitno.
Sebanyak 10 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masih membutuhkan bantuan pasokan air bersih meskipun dalam beberapa pekan terakhir sudah mulai turun hujan.

"Memang hujan sudah mulai turun, tetapi pada kenyataannya masih ada daerah yang mengalami kekurangan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei di Temanggung, Rabu.

Ia menyebutkan 10 desa yang masih membutuhkan pasokan air bersih tersebut di Kecamatan Kandangan, Kaloran, Pringsurat, Gemawang, Bulu, Selopampang, Kledung, Tlogomulyo, Tembarak, dan Kecamatan Kranggan.

"Tidak semua desa di 10 kecamatan tersebut mengalami krisis air bersih, hanya desa-desa tertentu saja yang memang hingga saat ini mata airnya belum kembali normal," katanya.

Baca juga: BPBD Temanggung distribusikan air bersih di tiga kecamatan

Baca juga: BPBD Temanggung siapkan 7 juta liter air bersih atasi kekeringan


Ia menuturkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah tersebut, pihaknya hingga saat ini masih rutin mendistribusikan air bersih, dalam sehari paling tidak 10 tangki air bersih didistribusikan ke daerah yang masih membutuhkan bantuan.

"Sesuai dengan sarana yang kami miliki, bantuan air bersih dilakukan dengan menggunakan kendaraan khusus untuk air bersih. Distribusi dilakukan secara bergantian dari satu desa ke desa yang lainnya, hingga semua kebutuhan air bersih di daerah tersebut bisa tercukupi," katanya.

Ia menyampaikan memang hujan sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir, namun belum merata di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung. Selain itu, hujan juga belum terjadi setiap hari.

Musim kemarau tahun ini, katanya memang tidak seperti musim kemarau tahun lalu. Musim kemarau tahun ini masuk dalam kategori kemarau basah sehingga ketika masuk puncak musim kemarau masih ada hujan.

"Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, hujan akan mulai merata di akhir bulan November dan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2021," katanya.

Ia mengatakan bagi masyarakat yang hingga saat ini masih mengalami krisis air bersih untuk segera melaporkan kepada perangkat desa setempat, dan segera melaporkan ke BPBD.

"Sekarang lebih mudah, perlengkapan administrasi tidak rumit hanya butuh laporan saja dan kami akan langsung mendistribusikan air bersih," katanya.*

Baca juga: Penyediaan air bersih nasional baru 74 persen, kata Dirjen Cipta Karya

Baca juga: 27 desa di Temanggung krisis air bersih

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020