"Jumlah kasus aktif dengan terjangkit COVID-19 adalah 11.497 kasus," ujar Dirjen Kesehatan Kementrian Kesehatan Malaysia, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah dalam jumpa pers rutin di Putrajaya, Rabu.
Negara Bagian Sabah mencatatkan sebanyak 259 kasus (31.5 persen) dari keseluruhan kasus positif, sedangkan negara-negara bagian di Lembah Klang mencatatkan sebanyak 202 kasus (24.6 persen) dari jumlah keseluruhan.
"Sebanyak 24 kasus (2.9 persen) yang dilaporkan adalah berkaitan klaster-klaster di Pusat Tahanan Sementara (PTS) dan penjara. Ini melibatkan Klaster Tembok (15 kasus), Kluster Penjara Kepayan (tiga kasus), Klaster PTS Tawau (2 kasus), Klaster Rumah Merah (dua kasus), Klater Penjara Sandakan (satu kasus) dan Kluster Penjara Seberang Perai (satu kasus)," katanya.
Hisham mengatakan dari 822 kasus baru terdapat tujuh kasus impor yang melibatkan satu warganegara Malaysia dan enam bukan warganegara Malaysia yang tiba dari tujuh negara.
Negara-negara tersebut meliputi India (satu kasus), Kanada (satu kasus), Indonesia (satu kasus), Uni Emirat Arab (satu kasus), Afghanistan (satu kasus), Rusia (satu kasus) dan Arab Saudi (satu kasus).
"Hingga kini terdapat 86 kasus positif COVID-19 yang sedang dirawat di ICU di mana 30 kasus memerlukan bantuan pernafasan," katanya.
Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan melaporkan terdapat penambahan dua kasus kematian berkaitan COVID-19 sehingga jumlah kumulatif kasus kematian COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 302 kasus (0.7 persen dari jumlah keseluruhan kasus).
Baca juga: Malaysia catat COVID-19 harian tertinggi dengan 1.755 kasus
Baca juga: 17 pegawai perusahaan sarung tangan di Malaysia positif COVID-19
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2020