Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menandatangani nota kesepahaman (MoU) penempatan lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN ke kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.Mereka cepat belajar, beradaptasi dan memahami pekerjaan
Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto menyatakan lulusan PKN STAN adalah calon-calon Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaik karena memiliki intelegensi dan kemampuan yang tinggi.
“Saat mendaftar ke PKN STAN mereka telah menyisihkan pesaing lainnya yang jumlahnya rata-rata setiap tahun lebih dari 120 ribu orang. Mereka cepat belajar, beradaptasi dan memahami pekerjaan,” katanya di Jakarta, Kamis.
Hadiyanto menyebutkan untuk tahun ini terdapat 24 instansi baru yang mendapat alokasi termasuk diantaranya Kepolisian Republik Indonesia, 10 pemda provinsi, dua pemda kabupaten, dan satu pemda kota.
“Secara akumulatif Kemenkeu telah menempatkan 2.785 lulusan PKN STAN pada 68 instansi sampai 2020,” ujarnya.
Ia menjelaskan sebanyak 1.014 orang akan ditempatkan ke K/L dan pemda dari total lulusan sebanyak 2.447 orang pada tahun ini dengan rincian 41 K/L sebanyak 647 orang dan kepada 13 Pemda sebanyak 367 orang.
Menurutnya, para lulusan STAN tersebut akan membantu K/L dalam mengelola keuangan negara baik APBN maupun APBD yang sedang mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19.
“Kami berharap kiranya para lulusan PKN STAN bisa memberikan kontribusinya bagi percepatan perbaikan pengelolaan keuangan, baik di K/L maupun pemda,” katanya.
Sementara itu, ia mengungkapkan hasil evaluasi tingkat kepuasan kinerja para pegawai lulusan PKN STAN pada 2018 menghasilkan skor 4,19 dari skala 5 dan meningkat menjadi 4,23 pada 2019.
“Dengan implementasi kebijakan leaders factory di bidang keuangan negara maka direncanakan 2021 dan 2022 akan lebih banyak lulusan PKN STAN yang dialokasikan pada K/L dan pemda,” tegasnya.
Baca juga: Sri Mulyani minta lulusan STAN jaga integritas, uang godaan terbesar
Baca juga: Kemenkeu - Pemprov Babel MoU penempatan lulusan PKN
Baca juga: Sri Mulyani minta PKN STAN berkontribusi pulihkan ekonomi
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020