Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kota Depok Nana Shobarna menuturkan bahwa logistik pemilihan terus berdatangan ke gudang KPU.
"Kami sangat bersyukur bilik ini bisa masuk ke gudang atau tiba di Depok lebih awal dari jadwal yang telah dibuat. Ini menandakan bahwa kami memang sudah sangat siap untuk melaksanakan perhelatan pesta demokrasi lokal di Kota Depok," kata Nana di Depok, Jawa Barat.
Nana menyebutkan jumlah logistik berupa bilik suara yang dibutuhkan sebanyak empat bilik per TPS, atau totalnya 16.060 bilik.
"Logistik dalam pemilihan merupakan salah satu instrumen penting tahapan dalam penyelenggaraan pemilu atau pilkada yang tidak boleh dianggap remeh," katanya.
Baca juga: KPU Depok siap gunakan Sirekap di Pilkada 2020
Menurut Nana, logistik pilkada memiliki peran yang penting dalam suksesi kontestasi di samping instrumen tahapan yang lain.
"Sejak awal KPU Kota Depok telah mempersiapkan dan merencanakan pengelolaan logistik pilkada ini dengan standar operasional prosedur just in time dalam penyelenggaraan kali ini," ujarnya.
Untuk itu, KPU mengedepankan prinsip tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat kualitas sehingga dalam pelaksanaan pilkada tidak dijumpai hambatan dan kendala mengenai logistik pemilihan sampai dengan semua tahapan pilkada selesai.
"Kami tetap terus akan mengupayakan pengelolaan logistik ini dapat terlaksana dengan baik, transparan, dan akuntabel," ucapnya.
Seperti penyelenggaraan saat ini, pilkada sejatinya adalah kontestasi demokrasi, mencari dan memilih pemimpin dengan mekanisme pemberian hak suara oleh para pemilih. Mekanisme memilih ini terekam dan teradministrasikan melalui logistik.
Baca juga: Bawaslu Depok ingatkan ASN bersikap netral di Pilkada
Pewarta: Feru Lantara
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020