Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama lembaga Rusia yang mengembangkan calon vaksin COVID-19, Sputnik V, sedang membahas pengajuan potensial untuk daftar penggunaan darurat (EUL), menurut badan PBB tersebut pada Kamis.Kami berharap dapat menerima data calon vaksin Sputnik mereka. Jika sebuah produk yang diajukan telah memenuhi kriteria pendaftaran, WHO akan memublikasi hasilnya secara luas
Vaksin Sputnik buatan Rusia 92 persen ampuh melindungi masyarakat dari COVID-19 berdasarkan data awal sementara, menurut dana kekayaan Rusia, Rabu.
WHO, melalui pernyataan kepada Reuters, menyebutkan: "WHO sedang berkomunikasi dengan Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang menyampaikan minatnya untuk mengajukan daftar penggunaan darurat WHO.
Baca juga: Putin: Semua vaksin COVID-19 Rusia efektif
Baca juga: Mulai Desember, Hungaria akan mulai impor vaksin COVID-19 Rusia
"Kami berharap dapat menerima data calon vaksin Sputnik mereka. Jika sebuah produk yang diajukan telah memenuhi kriteria pendaftaran, WHO akan memublikasi hasilnya secara luas," katanya.
Dengan memberikan daftar penggunaan darurat vaksin, WHO secara efektif akan merekomendasikan penggunaan vaksin tersebut kepada negara anggota. Prosedur itu mempersingkat proses di mana vaksin baru dan belum terlisensi serta produk lainnya dapat digunakan selama kondisi darurat.
WHO, yang mendukung akselerasi pengembangan vaksin untuk mengekang pandemi, belum melakukan prakualifikasi vaksin eksperimental apa pun atau mengeluarkan daftar penggunaan darurat.
Data uji klinis Rusia merupakan yang kedua, menyusul data yang dirilis pada Senin oleh Pfizer dan BioNTech, yang mengklaim bahwa vaksin mereka lebih dari 92 persen ampuh.
Sumber: Reuters
Baca juga: Turki tertarik memproduksi vaksin COVID-19 Rusia
Baca juga: Rusia sebut vaksin Sputnik V 92 persen efektif
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020