• Beranda
  • Berita
  • Lapan: Pengembangan roket pengorbit satelit berdampak pada ekonomi

Lapan: Pengembangan roket pengorbit satelit berdampak pada ekonomi

13 November 2020 19:37 WIB
Lapan: Pengembangan roket pengorbit satelit berdampak pada ekonomi
Ilustrasi - Roket SpaceX Falcon yang membawa satelit komunikasi Arabsat 6A lepas landas dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Kamis (11/4/2019) waktu setempat. (ANTARA FOTO/REUTERS/Thom Baur/wsj.)

akan menjadi kebanggaan bangsa

Pengembangan roket pengorbit satelit (RPS) akan berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia, kata Kepala Pusat Teknologi Roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Lilis Mariani.

"Pengembangan RPS akan membawa dampak space economy cukup besar di mana ada tercipta lapangan kerja baru, ada service (layanan) penjualan data kemudian ada juga penyerapan tenaga kerja di sisi manufacturing (manufaktur) di-test  (pengujian)," kata Lilis dalam seminar virtual Teknologi Penerbangan dan Antariksa untuk Indonesia Maju yang merupakan rangkaian kegiatan Inovasi Indonesia Expo 2020, Jakarta, Jumat.

Lilis menuturkan pengembangan RPS menjadi penting karena akan memberikan manfaat untuk menggerakkan ekonomi negara melalui penciptaan lapangan kerja baru dan penjualan data dan jasa.

Baca juga: Lapan buka kerja sama pengembangan roket

Menurut dia, pengembangan RPS juga penting untuk eksplorasi antariksa dalam rangka meningkatkan pemahaman manusia akan alam semesta, mendukung wisata antariksa, space mining, dan menemukan planet mirip bumi.

Selain itu, pengembangan RPS juga diperlukan untuk peluncuran satelit untuk tujuan komunikasi, kesejahteraan, pencegahan bencana (disaster prevention) dan keamanan manusia yang ada di bumi.

"Dengan pengembangan RPS mandiri, maka akan menjadi kebanggaan bangsa dan dapat memperkuat pertahanan negara," katanya.

Saat ini ada lebih dari 10 negara yang mempunyai kemampuan untuk membuat dan meluncurkan roket ke orbit di antaranya Amerika Serikat, Perancis, Rusia, China, India, Jepang, Iran, Israel, Korea Utara, Ukraina dan Inggris.

Baca juga: Rektor Unhan paparkan urgensi penguasaan teknologi roket
Baca juga: Indonesia harapkan bisa miliki bandar antariksa

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020