"Kami sedang mendiskusikan manufaktur sel (baterai). Saya pikir itu wajar saat volume (EV) bertambah," kata Chief Executive Officer (CEO) Ford Jim Farley dikutip dari Reuters, Sabtu.
Baru-baru ini, lebih tepatnya pada bulan Juli lalu, CEO Jim Hackett mengatakan "tidak ada keuntungan" bagi Ford membuat sel baterainya sendiri.
Sementara itu, produsen mobil lain, termasuk General Motors Co dan Tesla Inc telah menginvestasikan miliaran dolar di pabrik manufaktur sel baterai mereka sendiri untuk menambah produksi dari pemasok.
Analis industri terkadang memberikan pandangan yang bertentangan tentang apakah produsen sel baterai akan dapat memenuhi antisipasi percepatan permintaan kendaraan listrik hingga tahun 2025 dan seterusnya.
Sementara rencana produksi kendaraan listrik Ford yang diumumkan secara publik sejauh ini tetap relatif sederhana, GM dan Hyundai Motor Co telah mengatakan mereka berencana untuk membangun dan menjual satu juta kendaraan listrik setahun pada tahun 2025.
Sementara, pabrikan mobil asal Jerman Volkswagen AG menargetkan tahunan penjualan sebanyak 3 juta kendaraan listrik untuk semua merek globalnya.
Baca juga: Kemenperin dorong investasi pengembangan baterai kendaraan listrik
Baca juga: Pemerintah resmi luncurkan operasional SPBKLU
Baca juga: Luhut ingin Indonesia jadi destinasi investasi kendaraan listrik
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020