"Agama apapun, umat yang ada itu, cara memahami agamanya itu ada yang kekanan-kananan, ada yang kekiri-kirian," kata Kepala Kemenag Kota Surabaya Husnul Mahram dalam sambutan pembukaan Musda IX LDII Surabaya.
Untuk itu, lanjut Husnul, dalam satu kesatuan umat, perlu bersikap yang bisa diterima seluruh kalangan perlu menjadi yang tengah. "Bisa diterima oleh yang kanan, bisa diterima oleh yang kiri, bisa diterima oleh yang mana saja," ujarnya.
Baca juga: Kemenag: Umrah saat pandemi terus dievaluasi
Acara musda yang digelar di Aula Pondok Sabilurrosyidin ini disiarkan secara daring kepada 25 studio mini Pengurus Cabang (PC) LDII se-Surabaya. Tema yang diangkat adalah Meningkatkan SDM Profesional Religius untuk Mewujudkan Surabaya Kota Sentosa, Berkarakter, Berdaya Saing Global, Berbasis Tekonologi dan Ekologi dalam Era 4.0.
Terkait dengan tema, Ketua DPW LDII Jawa Timur Amrodji Konawi mengatakan, program kerja yang ada di DPD LDII Kota Surabaya harus bisa bersinergi program kerja dengan yang ada di Kota Surabaya, yaitu meningkatkan SDM yang profesional religius. Ini adalah program utama LDII dari DPP sampai DPD.
Amrodji menambahkan, jika dalam ilmu manajemen, kompetensi terkait dengan tiga hal, yaitu keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) dan perilaku (attitude). Sementara itu, LDII memiliki program Tri Sukses Generus yang menciptakan generasi berilmu, berakhlaqul karimah, dan mandiri.
Musda IX ini kembali memilih Akhmad Setiadi menjadi Ketua DPD LDII Kota Surabaya periode 2020-2025. Akhmad Setiadi terpilih secara aklamasi oleh perwakilan 25 PC LDII se-Surabaya.
Baca juga: Wamenag: KUA institusi penting perkuat moderasi beragama
Dari pandangan umum yang disampaikan, mayoritas mencalonkan Akhmad Setiadi sebagai Ketua LDII Kota Surabaya. Dari lima perwakilan daerah pemilihan menyatakan bahwa Laporan Pertanggungjawaban yang disampaikan Akhmad Setiadi bisa diterima.
Akhmad Setiadi sendiri di awal acara telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban selama menjadi Ketua DPD LDII Kota Surabaya 2015-2020. Ia memaparkan, secara kuantitatif program kerja DPD LDII Kota Surabaya telah dilaksanakan dengan mengacu pada beberapa indikator.
Adapun indikator yak dimaksud adalah peningkatan kinerja organisasi, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kegiatan dakwah Islam, peningkatan pemberdayaan potensi LDII, peningkatan peran serta sosial masyarakat dan peningkatan kerukunan inter dan antar-umat beragama.
"Kerja keras menjalankan program kerja merupakan kontribusi LDII di bidang pembangunan bangsa serta pembentukan karakter bangsa melalui kegiatan yang ada," kata Akhmad Setiadi.
Baca juga: Wapres sebut moderasi beragama di Indonesia mulai dilirik dunia
Baca juga: Menag minta FKUB bumikan moderasi beragama
Baca juga: Wapres: Moderasi beragama kunci toleransi dan kerukunan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020