"Ajang ini adalah salah satu upaya untuk memberikan wadah bagi adik-adik yang memiliki kreatifitas dan inovasi, dan menciptakan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kreatifitas di masa mendatang," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam acara virtual pembukaan Youth Science Week 2020, Jakarta, Senin.
Sebagai rangkaian dari Indonesia Science Expo 2020, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan wadah bagi ilmuwan dan inovator muda Indonesia dalam ajang kompetisi ilmiah nasional dan penganugerahan untuk ilmuwan muda berprestasi dalam Youth Science Week 2020.
Youth Science Week adalah pekan ilmiah pelajar dan pemudi-pemuda yang berisikan tahap penjurian kompetisi ilmiah, penganugerahan, dan berbagi pengetahuan dari para praktisi di bidang pembinaan ilmiah masyarakat.
Baca juga: LIPI dorong pemanfaatan teknologi tingkatkan daya saing UMKM
Baca juga: LIPI raih Penghargaan Inovasi The Hitachi Global Foundation Asia 2020
"Kami atas nama LIPI sangat mengapresiasi dengan banyaknya aplikasi proposal yang telah masuk karya inovasi dari adik sekalian," ujarnya.
Dalam Youth Science Week 2020, akan digelar penjurian kompetisi ilmiah Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan National Young Inventors Award (NYIA), penganugerahan LIPI Young Scientist Award (LYSA), dan pembinaan ilmiah untuk siswa dan guru Meet the Students (MTS).
Handoko berharap agar para finalis kompetisi ilmiah bisa menularkan semangat berekreasi mencintai iptek, berpikir kritis dan solutif kepada masyarakat luas terutama generasi muda Indonesia.
Dia menuturkan para finalis tersebut dapat menjadi duta sains dan teknologi Indonesia di masa mendatang.
LIPI melakukan kegiatan pembinaan ilmiah sebagai platform aktif pemerintah dalam meningkatkan aktivitas dan kesadaran ilmiah di masyarakat, terutama bagi generasi muda.
"LIPI berharap semakin banyak pelajar dan mahasiswa khususnya yang mencintai dunia penelitian dan terus mengembangkan pengetahuannya tentang bidang- bidang yang diminati masing-masing," kata Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI Mila Kencana.
Salah satu kegiatan pembinaan tersebut adalah kompetisi ilmiah remaja di tingkat nasional maupun internasional.
Pada 16-18 November 2020, Youth Science Week diisi dengan kegiatan penjurian LKIR dan NYIA dan pameran virtual kompetisi ilmiah.
Pada 2020, ada total 41 finalis LKIR dari bidang hayati, teknik, kebumian, dan sosial yang lolos tahap seleksi. Dan ada total 39 proyek lolos sebagai finalis NYIA.
LKIR adalah kompetisi ilmiah bagi siswa SMP dan SMA/sederajat dengan batas maksimum duduk pada kelas 12 saat final LKIR berlangsung.
LKIR menjaring proposal terbaik seluruh Indonesia untuk dibimbing langsung oleh peneliti LIPI. Sejak tahun 1967, LIPI menjadikan LKIR sebagai ajang bagi remaja Indonesia untuk menuangkan ide penelitiannya di bidang ilmu pengetahuan hayati, teknik, kebumian, sosial dan kemanusiaan.
NYIA adalah kompetisi ilmiah bagi remaja dalam melakukan inovasi. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, memberikan apresiasi dan menggali potensi remaja di bidang inovasi teknologi.
Peserta NYIA adalah anak-anak dan remaja yang berusia 8 -18 tahun setingkat SD, SMP, dan SMA/sederajat.
Sejak 2018 LIPI menggelar NYIA sebagai ajang asah kreativitas dan wadah imajinasi anak muda Indonesia yang inovatif.
Pemenang ajang NYIA akan mewakili Indonesia di kompetisi dengan konsep yang sama pada skala internasional, yaitu International Exhibition for Young Inventors (IEYI).
Pada 19 November 2020, diadakan penganugerahan kompetisi ilmiah LKIR dan NYIA, dan LYSA, serta Meet the Students.
Penganugerahan LIPI Young Scientist Award (LYSA) merupakan salah satu bentuk apresiasi LIPI bagi peneliti-peneliti muda dengan usia di bawah 40 tahun, yang berprestasi dan konsisten dalam melakukan penelitian.
Pada 20 November 2020, dilaksanakan kegiatan Meet the Students, yang merupakan program yang diadaptasi dari program LIPI Goes to School, di mana LIPI bekerja sama dengan pihak sekolah/universitas dalam rangka pembinaan ilmiah bagi siswa/mahasiswa dan guru/dosen.
Meet the Students akan membahas tentang membangun cerita lewat film sains remaja dan mikroba pengolah makanan.
Dalam materi mikroba pengolah makanan, anak-anak akan mempelajari pemanfaatan makhluk hidup atau produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dapat dimanfaatkan untuk mengolah makanan.*
Baca juga: LIPI kembangkan masker elektrik bunuh virus penyebab COVID-19
Baca juga: LIPI: Tingkatkan ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020