• Beranda
  • Berita
  • BPBD Sleman waspadai potensi erupsi Merapi ke arah barat

BPBD Sleman waspadai potensi erupsi Merapi ke arah barat

16 November 2020 17:32 WIB
BPBD Sleman waspadai potensi erupsi Merapi ke arah barat
Pengungsi erupsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Foto ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

potensi mengarah ke Sungai Boyong di Sleman tetap ada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tetap mewaspadai potensi arah luncuran awan panas di sisi barat meskipun selama ini kecenderungan aliran lava dominan ke selatan melalui Sungai Gendol.

"Kami tetap mewaspadai potensi luncuran lava Merapi di arah barat. Karena saat guguran beberapa waktu lalu juga mengarah barat ke Sungai Senowo Magelang. Sehingga potensi mengarah ke Sungai Boyong di Sleman tetap ada," kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman Joko Lelono di barak pengungsian Glagaharjo, Sleman, Senin.

Menurut dia, memang saat ini rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta masih untuk tiga dusun di selatan Gunung Merapi, yakni Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Dusun Srunen di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan.

"Kami sudah ada data 'by name' untuk tiga dusun tersebut. Saat ini warga yang telah diungsikan merupakan kelompok rentan di Dusun Kalitengah Lor," katanya.

Ia mengatakan, untuk wilayah di bagian barat Merapi meliputi Dusun Turgo, Ngandong dan Kemiri di Kapanewon Pakem, kemudian di Tunggularum, Kapanewon Turi.

Baca juga: BPPTKG perkirakan erupsi Gunung Merapi tidak akan sebesar 2010

Baca juga: Candi Borobudur ditutup terpal antisipasi erupsi Merapi

Baca juga: BPPTKG: Status Gunung Merapi tetap waspada


"Kami sudah memiliki semua data penduduk di kawasan rawan bencana erupsi Merapi tersebut. Hanya saja untuk wilayah Kaliurang di Kapanewon Pakem yang belum ada, kami kesulitan dalam pendataan karena tidak ada jejaring di Kaliurang," katanya.

Joko mengatakan, untuk dua dusun di Kapanewon Cangkringan yang juga masuk dalam rekomendasi BPPTKG yakni Dusun Kaliadem di Kalurahan Kepuharjo dan Dusun Pelemsari di Kalurahan Umbulharjo saat ini kondisinya sudah kosong karena warga sudah tinggal di hunian tetap (huntap).

"Di dua dusun tersebut sudah kosong, sudah tidak ada hunian permanen. Tinggal kandang ternak saja," katanya.

Ia mengatakan, untuk pengungsian warga di Turgo, Ngandong maupun Tunggularum saat ini belum dilakukan karena masih menunggu rekomendasi dari BPPTKG dan perintah dari Kepala Pelaksana BPBD Sleman.

"Namun saat ini semua sudah siap, jika sewaktu-waktu harus evakuasi warga. Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada warga, dan mereka juga sudah siap mengungsi, termasuk telah mengemas surat-surat penting dan lainnya dalam satu tas yang mudah dibawa," katanya.

Kegiatan pengungsian warga di kawasan rawan erupsi Merapi tersebut harus sudah dilakulan sebelum status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi "Awas".

"Sebelum status 'awas' semua harus sudah 'clear' dan seluruh warga di kawasan rawan sudah diungsikan. Kami telah menyiapkan 12 barak pengungsian mulai dari wilayah timur, tengah maupun barat. Saat ini kami fokus dengan apa yang direkomendasikan BPPTKG," katanya.

Baca juga: Ganjar minta semua pihak siaga terkait arah erupsi Gunung Merapi

Baca juga: BNPB pantau kesiapsiagaan daerah hadapi potensi erupsi Merapi

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020