Penerbangan akan dimulai pada 28 Maret dan dijadwalkan untuk terhubung dengan layanan Etihad ke dan dari China, Thailand, India, dan Australia, kata maskapai milik negara itu dalam pernyataan.
Pengumuman itu muncul pada saat industri penerbangan menghadapi krisis terburuk yang pernah terjadi selama ini akibat pandemi virus corona, yang telah menghancurkan kegiatan perjalanan udara.
Etihad telah memangkas jumlah pegawai dan maju dengan rencana untuk menyusutkan operasinya menjadi maskapai berukuran sedang, yang memusatkan layanan untuk mengangkut penumpang ke dan dari Abu Dhabi, ibu kota UAE.
Baca juga: Mulai masa normal baru, UAE buka penerbangan transit
Baca juga: Etihad Airways berencana tambah rute baru di tengah pandemi COVID-19
Abu Dhabi tidak mengizinkan orang-orang yang bukan penduduk memasuki bandara di keemiratan tersebut.
Otoritas pemerintah belum mengatakan kapan pembatasan-pembatasan terkait virus corona akan dicabut.
Dubai, kota tetangga Abu Dhabi, membolehkan pengunjung dari luar negeri untuk memasuki wilayahnya.
Maskapai milik negara UAE, flydubai, akan meluncurkan penerbangan langsung ke Tel Aviv pada November.
Sementara itu, operator bandara Dubai mengatakan El Al, Israir, dan Arkia pada Desember akan memulai penerbangan komersial yang melayani rute Tel Aviv-Dubai.
Etihad, flydubai dan maskapai Israel El Al dalam beberapa bulan terakhir ini telah mengoperasikan layanan penerbangan antara UAE dan Israel untuk pesawat sewaan.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Israel akan segera berbicara dengan putra mahkota Abu Dhabi
Baca juga: Pemerintah UAE kunjungi Israel setelah normalisasi hubungan
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020