"Kami menerima laporan terkait peristiwa kecelakaan kapal bermuatan 11 orang nelayan itu dari petugas VTS Benoa Bali, sekitar pukul 06.47 Wita," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram Nanang Sigit PH.
Menurut dia, awak Kapal Cape Kallia berupaya mengevakuasi 11 orang yang berada di KM Kerinci Indah, kapal yang mengalami kecelakaan di perairan selatan Pulau Lombok. Namun setelah mengevakuasi tujuh nelayan dari KM Kerinci Indah mesin Kapal Cape Kallia mati.
Layanan Lalu Lintas Kapal (Vessel Traffic Service/VTS) Benoa yang memantau keberadaan kapal itu kemudian meneruskan informasi mengenai kecelakaan kapal ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram.
Setelah mendapatkan laporan mengenai kecelakaan tersebut, Nanang mengatakan, Basarnas mengerahkan 11 orang yang terdiri atas lima anak buah kapal RB 220 Mataram dan enam anggota Tim Rescue Kantor SAR Mataram untuk melakukan penyelamatan.
Mereka bergabung dengan ABK KM Cundamani milik Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai dan berangkat dari Pelabuhan Gili Mas Lembar menuju lokasi kejadian untuk menjemput korban yang selamat dan mencari nelayan yang belum ditemukan.
"Kami menggunakan KM Cundamani yang berukuran relatif lebih besar karena gelombang di perairan laut selatan relatif tinggi dan sulit dijangkau jika menggunakan kapal berukuran kecil," kata Nanang.
Baca juga:
Tiga nelayan hilang di perairan Pulau Sangeang Bima
Dua nelayan Aceh Barat hilang setelah kapalnya diterjang badai
Pewarta: Awaludin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020