Yang paling penting momentum Hari Diabetes Sedunia ini ayo kita lakukan skrining gula darah secara berkala di pelayanan kesehatan
Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan dr Cut Putri Ariane mengajak seluruh masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya khususnya kadar gula darah secara berkala dalam rangka pencegahan penyakit diabetes pada peringatan Hari Diabetes Sedunia 2020.
"Yang paling penting momentum Hari Diabetes Sedunia ini ayo kita lakukan skrining gula darah secara berkala di pelayanan kesehatan," kata Cut Putri dalam keterangannya di konferensi pers secara virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Cut memaparkan prevalensi penyakit diabetes di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 5,7 persen penduduk. Jumlah tersebut terus meningkat pada 2013 menjadi 6,9 persen, dan bertambah lagi menjadi 8,5 persen pada 2018.
Dia menjelaskan bahwa hanya sepertiga dari penyandang penyakit diabetes melitus di Indonesia yang mengetahui dirinya memiliki penyakit tersebut. Sementara dua per tiga lainnya tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki penyakit diabetes.
"Dari prevalensi tersebut penyandang diabetes yang mengakses layanan kesehatan, yang pergi berobat itu hanya 1,5 persen pada tahun 2013, dan pada 2018 hanya 2 persen," katanya.
Ia juga menjelaskan penyebab masih sedikitnya penyandang diabetes yang mengetahui dirinya sakit dan tidak berobat ialah lantaran tidak merasakan gejala apapun, atau meski bergejala namun tidak mengganggu kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat cenderung abai.
Penyandang diabetes biasanya mulai mengakses layanan kesehatan saat penyakitnya mulai bergejala atau terjadi kecacatan yang mulai menggangu.
Dikemukakannya bahwa penyakit diabetes merupakan penyakit keempat penyebab kematian di dunia dan angkanya masih terus meningkat. Selain itu, diabetes adalah satu penyakit penyerta COVID-19 yang menyebabkan kematian cukup tinggi.
"Oleh karena itu saya mengimbau masyarakat yang mempunyai kebiasaan konsumsi gula, garam, lemak yang tidak dapat kendalikan perilaku tersebut, malas bergerak, obesitas, merokok, diharapkan melakukan skrining secara berkala," katanya.
Ia mengingatkan bahwa orang yang sudah menyandang penyakit tidak menular seperti diabetes tidak bisa sembuh dari penyakitnya, melainkan hanya dapat dikendalikan.
Namun bagi orang yang memiliki faktor risiko dan masih dalam keadaan sehat bisa mencegahnya dengan pola hidup yang sehat dan rutin memeriksa kesehatan secara berkala, demikian Cut Putri Ariane.
Baca juga: Kemenkes: masyarakat perlu diedukasi konsumsi garam-gula
Baca juga: Obat herbal bisa jadi alternatif pengobatan diabetes saat pandemi
Baca juga: Ketum Perkeni: Gejala diabetes tidak jelas bisa picu komplikasi
Baca juga: Bayam untuk tangkal diabetes hingga jaga tekanan darah
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020