Berbagai kota tujuan populer staycation dan roadtrip seperti Jakarta, Puncak, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya masih memiliki animo tinggi. Minat tinggi terhadap destinasi domestik yang mengedepankan keindahan alam juga tercermin dari kenaikan permintaan yang tinggi untuk Bali, Labuan Bajo, Lombok, dan Banyuwangi.
Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan pihaknya program promosi pariwisata dengan inovasi berbasis teknologi yang dijalankan biro perjalanan daring ini.
"Merujuk pada perubahan tren perjalanan yg protokol-protokol kesehatan menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan perjalanan, Kemenparekraf/ Baparekraf juga mengusung kampanye InDOnesia CARE/ I DO CARE yang bertujuan untuk memastikan seluruh industri pariwisata telah melaksanakan protokol-protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan lestari (CHSE) di seluruh alur perjalanan wisatawan di destinasi," kata Nia dalam siaran resmi, Rabu.
Baca juga: Tertib protokol kesehatan di hotel dorong pemulihan sektor hospitality
Nia mengatakan kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk kembali berwisata dengan tetap menerapkan protokol-protokol CHSE.
"Gerakan ini diharapkan dapat kembali meningkatkan pemulihan perekonomian nasional melalui konsumsi sektor pariwisata."
Traveloka mengungkapkan, destinasi lokal populer lainnya juga terlihat dari minat para pengguna terhadap tempat wisata, hiburan, hingga kesehatan dan kecantikan di Jakarta, Surabaya, Bogor dan wilayah Jawa Barat lainnya.
Selama periode Traveloka EPIC SALE 2020 yang menggandeng lebih dari 10.500 mitra, Bali merupakan destinasi dengan pertumbuhan permintaan paling tinggi untuk produk hotel, sebanyak 42x dibandingkan periode pandemi.
Selama masa promosi, traffic pengguna di platform mencapai 5,8 juta kunjungan, yakni 2,5 kali lipat dibandingkan traffic selama periode pandemi. Rekor transaksi pun meningkat hingga 13 kali lipat transaksi untuk unit bisnis Akomodasi.
Tahun ini Traveloka juga menawarkan promosi lewat live streaming yang disaksikan 3,8 juta penonton, 2,5 kali lipat lebih besar dibandingkan live streaming biasanya sepanjang Mei hingga Oktober 2020.
"Kami optimistis dengan adanya inovasi dan kolaborasi dengan pihak pemerintah dan para pelaku industri terkait yaitu para mitra kami merupakan kunci agar industri pariwisata dapat cepat pulih dari dampak pandemi COVID-19," kata Shirley Lesmana, VP Marketing Accommodation Traveloka.
Baca juga: "Staycation" rasa jalan-jalan, elemen wisata favorit diboyong ke hotel
Baca juga: Lokasi liburan keren ala warga +62 saat pandemi COVID-19
Baca juga: Tips tetap sehat nikmati masa libur selama pandemi COVID-19
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020