Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah di tengah beragam sentimen.Sentimen positif dalam negeri tersebut mungkin bisa menahan sentimen negatif dari eksternal
Pada pukul 9.50 WIB rupiah bergerak melemah 34 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.089 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.055 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, pagi ini di pasar Asia pergerakan instrumen bervariasi. Ada yang positif dan ada yang negatif.
Baca juga: Dolar jatuh ke level terendah, yuan melonjak di pasar luar negeri
"Sentimen positif karena laporan pengembangan vaksin COVID-19, tertutupi oleh kekhawatiran pasar soal peningkatan kasus COVID-19 yang bisa memicu pelambatan pemulihan ekonomi," ujar Ariston.
Tapi dari dalam negeri, lanjut Ariston, sentimen masih positif di antaranya surplus neraca perdagangan Oktober, proyeksi pertumbuhan positif ekonomi Indonesia di kuartal keempat oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia juga diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya sehingga tingkat imbal hasil aset rupiah masih menarik di mata investor.
Baca juga: BI: Surplus neraca perdagangan Oktober perkuat ketahanan ekonomi RI
"Sentimen positif dalam negeri tersebut mungkin bisa menahan sentimen negatif dari eksternal," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Selasa (17/11) rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp14.055 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.110 per dolar AS.
Baca juga: Yuan kian kuat, naik lagi 169 basis poin terhadap dolar
Baca juga: Menguat, dolar AS diperdagangkan pada kisaran paruh bawah 104 di Tokyo
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020