• Beranda
  • Berita
  • Kemendag jaga distribusi bahan pokok dan biaya logistik

Kemendag jaga distribusi bahan pokok dan biaya logistik

19 November 2020 15:28 WIB
Kemendag jaga distribusi bahan pokok dan biaya logistik
Ilustrasi - Aktivitas bongkar muat di kawasan pier 1 Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta Utara, Kamis (16/7/2020). Pengelola Pelabuhan Marunda juga mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah untuk menekan biaya logistik sehingga harga barang lebih murah. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/pras.

Melalui program ini, yang merupakan bagian dari program Tol Laut, pemerintah memberikan subsidi biaya port- to-port rata-rata 40-50 persen dari biaya freight

Kementerian Perdagangan berupaya menjaga distribusi barang kebutuhan pokok  dan menurunkan biaya logistik di seluruh wilayah Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program, sehingga ketahanan pangan serta kesejahteraan para petani, peternak, dan nelayan akan selalu terjaga.

“Kami bekerja sama dengan instansi dan lembaga terkait akan terus berkomitmen menjaga ketahanan pangan Indonesia serta menyejahterakan para petani, peternak, dan nelayan. Dengan tercapainya hal tersebut, konsumen juga dapat menikmati ketersediaan pangan dengan pasokan yang cukup serta harga yang terjangkau secara merata,” kata Mendag Agus Suparmanto lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Dalam seminar web (webinar) Jakarta Food Security Summit ke-5. Acara yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang mengangkat tema “Momentum untuk Mendukung Petani, Peternak dan Nelayan” itu  Mendag mengatakan, saat ini masih ada beberapa bahan pokok yang mengalami disparitas harga antar wilayah yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya bencana alam, sentra produksi dan distribusi yang tidak tersebar secara merata, dan bervariasinya biaya logistik di daerah.


Baca juga: Permudah distribusi bahan pokok, Kemendag gandeng GO-JEK
 

Salah satu kebijakan Kementerian Perdagangan untuk menyikapi hal ini adalah program Gerai Maritim, yang merupakan kegiatan mendistribusikan barang, khususnya bahan pokok dari sentra produksi/industri di pulau-pulau besar ke daerah Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).

“Tujuan utama Gerai Maritim adalah menurunkan/mengurangi disparitas harga antar daerah. Melalui program ini, yang merupakan bagian dari program Tol Laut, pemerintah memberikan subsidi biaya port- to-port rata-rata 40-50 persen dari biaya freight per kontainer,” ujar Mendag.

Pada 2020, terdapat 67 daerah yang dilalui Tol Laut dan Gerai Maritim. Sedangkan, pembangunan Depo Gerai Maritim dilaksanakan di 14 kabupaten, khususnya di daerah 3TP. Banyak daerah telah merasakan manfaat positif dari program ini. Terdapat 50 daerah yang merasakan penurunan harga barang setelah dilalui program tersebut.


Baca juga: Kemendag pastikan harga dan pasokan bahan pokok terkendali

Baca juga: Kemendag jaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok

 

Sementara, di masa pandemi ini, lanjutnya,  Kementerian Perdagangan telah memanfaatkan platform niaga elektronik sebagai strategi jangka pendek dan jangka menengah-panjang untuk menjaga stabilitas harga bapok dan meningkatkan konsumsi produk dalam negeri.

Strategi jangka pendek yang telah dilaksanakan Kementerian Perdagangan di antaranya penandatangan kerja sama dengan beberapa platform niaga elektronik nasional, Grup Accor, dan PT Bank Nasional Indonesia.

Selain itu, Kementerian Perdagangan turut mendukung penuh program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo dan fokus terhadap Transformasi Digital Pelaku UMKM Indonesia.


Baca juga: Kemendag dukung penataan ekosistem logistik nasional

Baca juga: Kemendag dorong penguatan sistem logistik di Indonesia

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020