• Beranda
  • Berita
  • Mourinho bukan lagi "The Special One", tetapi "The Experienced One"

Mourinho bukan lagi "The Special One", tetapi "The Experienced One"

19 November 2020 23:39 WIB
Mourinho bukan lagi "The Special One", tetapi "The Experienced One"
Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho saat mendampingi timnya menghadapi Ludogorets dalam laga lanjutan Grup J Liga Europa di Stadion Ludogorets Arena, Razgrad, Bulgaria, Kamis (5/11/2020). (ANTARA/REUTERS/Stoyan Nenov)

Segala hal yang terjadi dengan saya di dunia sepak bola bisa dibilang deja vu, semuanya sudah pernah saya alami

Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho menanggalkan julukan "The Special One" dan mengubahnya menjadi "The Experienced One".

"The Special One" adalah julukan yang ia sematkan ke dirinya sendiri dalam jumpa pers perdananya ketika memulai tenor kepelatihan di Chelsea pada 2004, beberapa bulan setelah membawa Porto menjuarai Liga Champions.

Kini, pelatih asal Portugal itu merasa banyaknya pengalaman yang sudah dilewati sepanjang karier kepelatihannya membuat ia lebih pantas menyandang julukan "The Experienced One" alias "Yang Berpengalaman".

"'Yang Berpengalaman.' Saya sangat berpengalaman. Segala hal yang terjadi dengan saya di dunia sepak bola bisa dibilang deja vu, semuanya sudah pernah saya alami," kata Mourinho ketika diminta mendeskripsikan dirinya sendiri dalam wawancara dengan Tencent Sports seperti dikutip dari Reuters, Kamis.

Baca juga: Fabregas bersahabat dengan Mourinho, kecewa terhadap Guardiola

Chelsea merupakan klub keempat dalam tenor kepelatihan Mourinho yang juga sempat menangani dua klub Portugal selain Porto yakni Benfica dan Uniao de Leiria.

Lantas setelah membawa Chelsea dua kali juara Liga Premier, Mourinho hijrah ke Inter Milan di mana ia meraih trigelar pada 2010 untuk kemudian pindah ke Real Madrid (2010-2013), kembali ke Chelsea (2013-2015), menyeberang ke Manchester United (2016-2018) dan akhirnya sejak tahun lalu menggantikan Mauricio Pochettino di Tottenham.

Rekam jejak panjangnya itu, menurut Mourinho membuatnya menjadi seseorang yang lebih baik dalam bidang pekerjaannya.

Baca juga: Mourinho dilarang mendampingi Tottenham di satu laga Eropa

"Ada pekerjaan yang membutuhkan kebugaran seperti pemain sepak bola. Pemain 40 tahun tidak punya potensi seperti mereka yang kepala dua atau tiga, kecuali Anda Zlatan Ibrahimovic," katanya.

"Sedangkan dalam melatih Anda cuma butuh otak, akumulasi pengalaman dan pengetahuan akan membuat Anda lebih baik," pungkas Mourinho.

Mourinho sejauh ini berhasil membawa Tottenham menduduki peringkat kedua klasemen Liga Premier Inggris dengan koleksi 17 poin tertinggal satu poin di belakang Leicester City.

Akhir pekan ini, Mourinho akan mendapat tantangan berikutnya dengan menjamu Manchester City dalam rangkaian laga pekan kesembilan.

Baca juga: Mourinho: tidak bisa harapkan Bale yang sama dengan tujuh tahun lalu
Baca juga: Walau Tottenham menang Mourinho keluhkan jadwal

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020