Ekonomi sirkular dinilai menjadi semakin relevan di tengah pandemi COVID-19 karena mampu meningkatkan daya tahan masyarakat, dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya, mencari inovasi keterkaitan antar berbagai sumberdaya dan pemanfaatan ekonomi digital.
“Belum banyak yang memahami konsep ekonomi sirkular. Namun perlu upaya meningkatkan pemahaman terhadap konsep ekonomi sirkular atau ekonomi berkelanjutan terkait dengan mineral antropogenik," kata Dubes RI untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London, Sabtu.
Ekonomi sirkular adalah sebuah alternatif untuk ekonomi linier tradisional (buat, gunakan, buang) di mana menjaga agar sumber daya dapat dipakai selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan.
Pentingnya ekonomi sirkular menjadi salah satu rekomendasi dalam webinar yang digelar KBRI Warwasa bertajuk “Mineral Antropogenik dan Kontribusinya dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkular”.
Webinar ini dibuka Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kemlu RI I Gede Ngurah Swajaya dan menghadirkan beberapa pembicara dari Kementerian di Indonesia seperti perwakilan dari Kementerian LHK, Kementerian Luar Negeri, Bappenas dan dari swasta Group Agrifood-Sinarmas. Sementara dari Polandia, berpartisipasi Kementerian Iklim dan Lingkungan Hidup, Warsaw Technology University dan Group Ekotech.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu I Gede Ngurah Swajaya menekankan bahwa ekonomi sirkular menjadi pendekatan yang niscaya untuk menciptakan sustainability.
Komitmen pada tingkat nasional harus terus dikembangkan, termasuk bekerja sama secara bilateral maupun multilateral.
“Kegiatan ekonomi yang selama ini masih berupa pendekatan linear (produksi/ekstraksi-konsumsi-limbah) perlu untuk dibuat menjadi lebih sirkular, sehingga nilai kelanggengan yang dapat ciptakan untuk menghasilkan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Gede Ngurah Swajaya.
Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Polandia, Michal Kurtyka dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Alue Dohong, menyampaikan sambutan singkat mengenai pentingnya ekonomi sirkular bagi kedua negara.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan presentasi para nara sumber yang berasal dari sisi Pemerintah, akademisi dan private sector.
Komitmen kedua negara terhadap isu ini dan keinginan untuk melakukan kerja sama bilateral di sektor terkait sangat tinggi. Hal ini terlihat antara lain dari partisipasi kedua Menteri Lingkungan Hidup kedua negara pada webinar dan partisipasi pihak swasta.
Baca juga: Wamenlu: Potensi hubungan RI-Polandia belum banyak digali
Baca juga: Indonesia Week dibuka untuk rayakan 65 tahun RI-Polandia
Baca juga: DPD RI dorong peningkatan nilai perdagangan RI-Polandia
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020