Gubernur Aceh Nova Iriansyah, di Palu, Ahad, meresmikan Masjid Jami Nurul Hasanah di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, setelah dua tahun lebih gempa, tsunami dan likuefaksi menimpa daerah itu pada 28 September 2018.Pembangunan Masjid Jami Nurul Hasanah Aceh-Palu dilatarbelakangi adanya kepedulian dari masyarakat Aceh pada musibah gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang di terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di Kota Palu, 28 September 2018
"Pembangunan Masjid Jami Nurul Hasanah Aceh-Palu dilatarbelakangi adanya kepedulian dari masyarakat Aceh pada musibah gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang di terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di Kota Palu, 28 September 2018 lalu," kata Nova Iriansyah saat peresmian itu.
Atas dasar itu, kata dia, masyarakat dengan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Istimewa Aceh selanjutnya mengumpulkan donasi hingga berjumlah Rp3,5 miliar.
“Setelah melakukan pengecekan, kami selanjutnya bersepakat untuk membangun masjid di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu yang hancur akibat gempa bumi," katanya.
"Dan untuk memberikan satu kesan tersendiri, kami berkonsultasi dengan ITB untuk membangunkan masjid dengan estetika Aceh yang dikawinkan dengan kearifan lokal Palu, yang proses pengerjaannya memakan waktu selama 21 bulan,” tambah Nova Iriansyah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusli Dg Palabbi atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan pribadi, mengapresiasi dan serta berterima kasih kepada Gubernur Aceh dan seluruh masyarakat Aceh, atas pembangunan Masjid Jami Nurul Hasanah.
Menurut, Rusli, arsitektur bangunan Masjid Jami Nurul Hasanah Aceh-Palu luar biasa karena struktur bangunannya, nyaman dan aman, memiliki sirkulasi angin yang cukup banyak serta tidak memiliki tiang penyangga di bagian tengah.
Wagub berharap, masjid yang telah dibangun dengan megah oleh pemerintah dan masyarakat Aceh, dapat lebih mempererat hubungan silaturrahmi antara Sulawesi Tengah dengan Aceh.
"Ini menjadi suatu kenangan terindah serta dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah dan memakmurkan masjid serta menjaganya sekaligus menjadikannya sebagai wisata religi," katanya.
Menurut dia, dalam ajaran Islam, masjid adalah sebaik-baiknya tempat di muka bumi, bahkan Allah SWT telah menjanjikan pahala yang besar kepada para hamba-nya yang ikhlas menyumbangkan hartanya untuk membangun masjid.
Wagub menyebut masjid bukan hanya berfungsi untuk tempat ibadah, melainkan juga berfungsi sebagai tempat dimana umat Islam bersatu, bermusyawarah, bermuamalah dan bahkan sebagai tempat berlindung umat Islam di saat datangnya bencana alam maupun ujian-ujian lainnya dari Allah SWT.
"Dengan melihat fungsi-fungsi tersebut, maka saya berharap seiring diresmikannya bangunan Masjid Jami Nurul Hasanah Aceh-Palu, kiranya dapat memberikan manfaat maksimal kepada umat Islam Sulawesi Tengah, pada khususnya Kota Palu," katanya. I
"Insya Allah sesuai arti dari nama yang diberikan, masjid ini dapat memancarkan cahaya kebaikan untuk menerangi dan menuntun kaum muslimin dan muslimat agar istiqamah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar atau menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kejahatan," tambahnya.
Terkait hal itu, Plt Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said menyatakan akibat gempa bumi, tsunami dan likuifaksi telah menghancurleburkan sebagian besar wilayah Kota Palu.
"Atas hal itu, kami menyampaikan terima kasih atas sumbangsih pemerintah Aceh yang telah membangunakan masjid di Palu, pesantren dan taman pengajian yang diharapkan bermanfaat bagi seluruh masyarakat," kata Pasha, sapaan akrab Sigit Purnomo Said.
Baca juga: Masjid jami' Palu bantuan warga dan Pemprov Aceh mulai dibangun
Baca juga: Ikan keumamah Aceh segera tiba di Palu
Baca juga: Ratusan juta disumbangkan Bank Aceh Syariah serahkan bantu bencana Sulteng
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020