"Hingga triwulan III 2019, ekspor sektor industri masih sebesar 5,242 miliar dolar AS dan di periode sama 2020 naik 2,88 persen menjadi 5,393 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, MInggu.
Menurut dia, kenaikan nilai ekspor sektor industri antara lain didorong meningkatnya devisa dari golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 2,239 miliar dolar AS.
Dengan nilai ekspor sebesar 2, 239 miliar dolar AS , golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati menjadi penyumbang terbesar terhadap penerimaan devisa ekspor Sumut hingga triwulan III 2020.
Secara total nilai ekspor Sumut hingga triwulan III naik 1,03 persen menjadi 5,845 miliar dolar AS
"Nilai ekspor sektor sektor industri diperkirakan meningkat lagi di triwulan IV yang antara lain juga masih didorong kenaikan ekspor golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati dan juga karet," katanya.
Sayangnya, ujar Syech, sektor pertanian tercatat masih melemah atau turun 16,77 persen dari 543,829 juta dolar AS di triwulan III 2019 menjadi 452, 610 juta dolar AS di periode sama 2020.
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, mengakui, nilai devisa dari minyak sawit masih akan mengalami tren menguat hingga akhir 2020.
Peningkatan devisa dari sawit, katanya, didorong kenaikan volume dan harga ekspor sawit.
"Permintaan dan harga sawit di akhir tahun diprediksi semakin meningkat sehingga mendorong penerimaan devisa, "katanya.
Baca juga: Neraca perdagangan Sumut diprediksi tetap surplus hingga akhir tahun
Baca juga: Ekspor karet Sumut meningkat karena permintaan dari China naik
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2020