"Kita lihat risikonya bagaimana. Kita lihat dulu beberapa kampus kan sudah masuk tatap muka," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pada November 2020, beberapa kampus di DIY mulai menyelenggarakan perkuliahan tatap muka.
"Kita lihat perkembangannya, kasihan anak-anak itu, biar lihat yang dewasa dulu saja," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Baca juga: Sekolah tatap muka siswa SMP di Surabaya dimulai awal Desember
Baca juga: Guru: Selama daring, sulit beri penilaian objektif ke siswa
Sultan mengatakan pembelajaran tatap muka di sekolah di DIY memang dimungkinkan dimulai pada Februari 2021 bersamaan awal semester genap. Namun demikian, selain melihat hasil evaluasi dari perguruan tinggi, kondisi risiko penularan COVID-19 di daerah ini tetap menjadi pertimbangan utama.
"Dimungkinkan untuk (tatap muka) bulan Februari. Dilihat kondisi riil di lapangan saja, zona merah atau tidak," kata dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan apabila pembelajaran tatap muka di kampus berjalan dengan baik dan aman, kemungkinan akan diikuti pendidikan menengah di DIY.
Meski demikian, Pemda DIY akan melihat untung rugi pembelajaran tatap muka dengan lebih dahulu mengevaluasi kesiapan masing-masing sekolah, perilaku anak, perilaku keluarga terhadap protokol kesehatan.
Menurut Aji, Pemda DIY tidak tergesa-gesa dalam merespon keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Januari 2021 dengan izin pemda.
"Kita tidak tergesa-gesa untuk merespons dibolehkan. Itu (belajar tatap muka) boleh, tetapi tetap masing-masing daerah harus mengacu pada penilaian (risiko penularan)," kata dia.*
Baca juga: Santri Ponpes Darunnajah wajib tes COVID-19 sebelum belajar tatap muka
Baca juga: Prokes di Unsyiah diperketat saat pemberlakuan belajar tatap muka
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020