Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengungkapkan pandemi COVID-19 menjadi momentum bagi semua pihak untuk membenahi diri, melakukan transformasi, dan menjalankan strategi besar.kita tidak boleh menyerah, momentum krisis ini bisa kita manfaatkan menjadi peluang dan lompatan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan Indonesia selama ini
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk lingkungan," ujar Erick Thohir dalam seminar daring di Jakarta, Selasa.
Menurut Erick Thohir, kondisi pandemi COVID-19 mau tidak mau, suka tidak suka, akan berpotensi menaikkan angka kemiskinan di Indonesia.
Baca juga: Sri Mulyani: Pengangguran bertambah 2,67 juta orang akibat COVID-19
Baca juga: Sri Mulyani: Program PEN beri bantuan luar biasa bagi masyarakat
"Seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Erick Thohir.
Sampai dengan kuartal III 2020 pertumbuhan ekonomi kita masih minus 3,49 persen year on year (yoy).
Terpuruknya kondisi perekonomian juga memberikan dampak terhadap tenaga kerja Indonesia, di mana pemerintah mencatat pandemi COVID-19 menyebabkan 2,56 juta orang kehilangan pekerjaannya dan lebih dari 1,8 juta orang mengalami penurunan pendapatan.
"Namun kita tidak boleh menyerah, momentum krisis ini bisa kita manfaatkan menjadi peluang dan lompatan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan Indonesia selama ini," kata Erick Thohir.
Baca juga: Kemenkeu sebut 3,43 juta orang selamat dari kemiskinan berkat PEN
Baca juga: Erick Thohir optimalkan BUMN bangun ketahanan pangan nasional
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020