Seorang guru di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Avan Fathurrahman MPd melakukan inovasi untuk mengatasi kebosanan siswa saat belajar saat pandemi COVID-19.
“Agar anak-anak tetap semangat belajar, maka saya melakukan inovasi dengan berbagai variasi pembelajaran, tidak hanya sekadar ceramah tetapi kadang saya membawa boneka yang seolah-olah berbicara untuk menghibur siswa,” ujar Avan dalam talkshow yang diselenggarakan Satgas COVID-19 di Jakarta, Rabu.
Guru SD tersebut menambahkan pembelajaran seperti itu menambah semangat siswa dalam belajar, karena mereka menganggap tidak hanya belajar dengan guru tetapi juga dengan boneka tersebut.
“Mereka sambil main, mereka bisa bicara dengan boneka yang saya bawa tersebut. Kalau saya tidak bawa boneka tapi bawa buku, mereka bertanya,” ujar dia.
Baca juga: Belajar daring, ada orang tua kerjakan tugas sekolah anaknya
Baca juga: Tidak diizinkan sekolah tatap muka, siswa boleh belajar via daring
Selain dengan boneka, terkadang dia juga membawa permainan seperti ular tangga raksasa dan bermain dengan siswa. Pembelajaran dilakukan sambil permainan.
Avan juga membawa plastik yang di dalamnya diberi kertas putih yang bisa ditulis spidol dan dihapus. Hal itu dilakukan karena di rumah itu tidak ada papan tulis.
Selama pandemi COVID-19 yang mana pembelajaran dilakukan di rumah, Avan berkeliling dari satu rumah siswa ke rumah siswa lainnya dalam memberikan pembelajaran. Praktik guru kunjung tersebut dia lakukan, karena infrastruktur hingga jaringan internet tidak memadai di daerah itu.
“Anggarannya, dari kantong saya sendiri,” ucapnya.
Dia menambahkan pada awal pandemi COVID-19 ada 19 siswa yang perlu dikunjungi. Namun, karena keadaan cuaca, hanya bisa menjangkau sekitar enam siswa per hari.
“Ada beberapa rumah siswa yang begitu selesai hujan, tidak bisa ditempuh dengan motor. Akhirnya motornya dititip dulu di rumah tetangga yang agak jauh dan kemudian saya berjalan kaki ke rumah siswa itu,” kata dia.
Meski pembelajaran dilakukan dengan kunjungan ke rumah, tetap menggunakan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.*
Baca juga: Guru: Selama daring, sulit beri penilaian objektif ke siswa
Baca juga: Sebagian SMP di Kotim kembali pembelajaran secara daring
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020