China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayahnya, bereaksi dengan marah atas rencana perjalanan Wheeler ke pulau itu, yang akan menjadi kunjungan ketiga seorang pejabat senior AS ke Taiwan sejak Agustus.
"Karena prioritas domestik yang mendesak di dalam negeri, kunjungan pejabat Wheeler ke Taiwan telah ditunda," kata Juru Bicara Badan Perlindungan Lingkungan AS James Hewitt.
Departemen luar negeri Taiwan mengatakan "sangat disayangkan" bahwa kunjungan tersebut tidak jadi dilaksanakan dan mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik perjalanan tingkat tinggi di masa depan oleh para pejabat AS.
Taiwan akan melanjutkan kerja sama lingkungannya dengan pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden yang akan datang untuk memfasilitasi kunjungan di masa depan, kata juru bicara departemen luar negeri Taiwan Joanne Ou.
Sebelumnya, China bereaksi dengan marah ketika Menteri Kesehatan AS Alex Azar datang ke Taipei pada Agustus, kemudian diikuti kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri AS Keith Krach pada September. China pun mengirimkan jet tempur ke dekat Taiwan dalam setiap kunjungan pejabat AS tersebut.
Pemerintahan Presiden Donald Trump, seorang presiden dari Partai Republik, telah meningkatkan dukungan untuk Taiwan, termasuk dengan penjualan senjata baru. Hal itu telah membuat China khawatir.
Taiwan telah bergerak untuk menguatkan hubungan dengan tim Joe Biden, yakni presiden terpilih AS dari Partai Demokrat. Taiwan mengungkapkan keyakinan bahwa hubungan yang kuat dengan Washington akan terus berlanjut.
Baca juga: Taiwan berharap Trump segera pulih agar dapat terus melawan China
Baca juga: Taiwan tidak akan ikut perlombaan senjata dengan China
Baca juga: Menkes AS akan kunjungi Taiwan, kemungkinan buat marah China
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020